Caffé Latte [One Shot]

espresso

Annyeong~

Kopi adalah minuman yang paling romantis?? hahaha

Recommended song : Yang Yoseob_Caffeine | Urban Zakapa : Caffe latte

Maaf belum bisa nyambung Love in toilet :( stuck @@ hehe

Selamat membaca readers~

Cast : Taeyeon, Tiffany, Yoona, Sulli

Caffé Latte

Intro!

Normal Pov

“Annyeonghaseo, Im Yoona imnida” Yoona membungkukkan badannya memperkenalkan dirinya

“Ne..Annyeong yoona, taeyeon imnida. Jadi, hari ini hari pertamamu?”

“Dae!” jawab yoona mantap

“Baiklah, kau akan bekerja sebagai kasir sekaligus pelayan bergantian dengan sulli lalu untuk piring dan gelas dibelakang sudah ada ahjumma yang akan mencucinya, untuk pesanannya aku yang membuatnya sendiri, kalau kau sudah lama bekerja nanti aku akan mengajarimu cara membuatnya dan berhubung kau masih kuliah, kau bisa pulang jam 3 nanti karena memang disini sistemnya memakai shift, mengerti?” jelas taeyeon selaku pemilik Café.

Hari ini adalah hari pertama yoona bekerja dicafe milik taeyeon. Karena ia masih kuliah, jadi ia bekerja part time.

“Dae! Ageshimnida!” jawab yoona mantap

“Jangan terlalu formal, kau boleh mulai bekerja” Taeyeon menepuk bahu yoona pelan dan kembali kedapur

“Dae” Yoona membungkukkan badannya dan segera mengambil tempat kasir.

“Annyeonghaseo..sulli imnida” sulli memperkenalkan dirinya

“Dae..annyeong yoona imnida, kau bekerja part time juga?”

“Ne, nanti siang akan ada yang menggantikan kita”

“Ah..maksud bos tadi apa? pelayan dan kasir? Bagaimana?”

“Ah itu, untuk pertama biasanya oppa akan bekerja sebagai pelayan dulu sambil belajar bagaimana kerja kasir. Jika café terlalu ramai, kita akan saling membantu. misalnya oppa memegang kasir, aku yang mengantar”

“Ah..sudah berapa lama kau bekerja? Kau masih sekolah?”

“Kira-kira 5 bulan? Ne, aku masih SMA oppa”

“Ah, Banggawayo”

“Ne, Banggawayo oppa”

+++

Tring, bel café itu berbunyi tanda ada yang masuk kedalam café ini. Yoona dan sulli menoleh kearah pintu, sulli tersenyum sedangkan yoona terlihat bingung, bertanya-tanya siapa gadis cantik yang ingin meminum kopi pagi-pagi seperti ini.

“Oppa! Caffé latte satu!” ucap sulli sedikit berteriak

“Hey, dia bahkan belum memesan!” ucap yoona kaget dengan pesanan tiba-tiba dari sulli

Gadis itu berjalan semakin mendekati kasir, ia tersenyum dan memberikan beberapa lembaran uang kepada sulli. Yah! Sistem café ini adalah memesan dikasir dan membayarnya kemudian pesanan anda akan diantar.

“Pagi sulli, terimakasih”

“Pagi unnie” ucap sulli sambil memberikan beberapa lembar uang kembalian

Gadis itu berjalan menuju salah satu meja dan menarik kursi salah satu kursi untuk duduk, kemudian mulai mengeluarkan beberapa berkas-berkas yang kelihatannya sangat penting.

Sulli tertawa kecil melihat wajah polos yoona dan ia yakin dikepala yoona sudah banyak pertanyaan yang akan ia keluarkan.

“Aku sudah terbiasa melihat respon seperti ini, dulunya aku juga salah satunya” ucap sulli menatap gadis yang berjarak agak jauh dari mereka

“Siapa dia?” tanya yoona tersadar dan menatap sulli

“Pelanggan tetap kita” jawab sulli mantap

“Ah..pantas saja”

Krek..pintu dapur terbuka dan tampaklah sosok taeyeon yang sedang memegang sebuah latte diatas nampan dan mengantarkan pesanan itu sendiri.

“Daebak! Pertama kali bekerja, aku sudah dikejutkan seperti ini! Ommo! Istimewa?” yoona kembali menatap sulli

“Kurasa begitu”

“Apa semua pelanggan, hyung mengantarnya sendiri?” tanya yoona penasaran

“Ani..hanya untuk gadis itu” jawab sulli tersenyum

Yoona mengangguk-angguk mengerti “Sangat Istimewa!”

“Apa yang istimewa?” tanya taeyeon tiba-tiba yang sudah kembali

“A..a..ani” jawab yoona tergagap-gagap

“Oppa..Apa aku harus memberikan keterangan tentang pelanggan kita itu?”

“Berikan saja” ucap taeyeon dan langsung masuk kembali kedapur

Yoona masih melongo, sangat bingung dengan kejadian yang super duper aneh menurutnya.

“Baiklah,Yoong oppa, dengarkan baik-baik dan ingat baik-baik” ucap sulli serius dan yoona terlihat sangat antusias

“Gadis itu namanya Tiifany hwang, direktur diperusahaan Big hwang company, tak jauh dari café ini. dia akan datang setiap hari, pagi, siang, atau malam. Pesanannya selalu sama caffé latte, terkadang berbeda jika ia datang bersama orang lain tergantung orangnya. Kira-kira sudah hampir satu tahun menjadi pelanggan café ini sejak café ini dibuka tidak berapa lama. Terkadang, ia bahkan membawa rekannya untuk meeting disini.”

“Pecinta kopi” ucap yoona polos, sulli hanya tersenyum

“Sudah punya pacar?” tanya yoona polos

“Ya! Kau akan mati jika didengar tae oppa”

“Apa salahku? Hyung menyukainya?”

“Entahlah, aku tidak tau persis apa dia punya pacar atau tidak, ia terlihat dekat dengan beberapa lelaki yang datang bersamanya, entah itu hanya rekan atau lebih dari rekan aku tidak tahu”

“Kenapa hyung tidak mendekatinya? Padahal ia memiliki banyak kesempatan”

“Molla, oppa takut ia merusak hubungan orang. Lagipula setiap ia datang oppa mengantar pesanannya sendiri, itu sudah bisa mengukir senyuman diwajahnya. Dia itu bos besar, mungkin oppa tidak begitu percaya diri untuk mendekatinya”

“Bagaimana caranya hyung bisa jatuh cinta kepada gadis itu?”

“Mana ku tahu” sulli mengangkat kedua bahunya

“Tapi..gadis itu benar-benar cantik, dengan melihatnya saja, kita sudah bisa jatuh cinta padanya. Pantas saja hyung bisa tertarik padanya” ucap yoona polos menatap gadis itu

“Oppa!” sulli memukul lengan yoona

“Aku hanya bercanda” ucap yoona tersenyum

+++

Americano!

Sudah satu bulan semenjak yoona bekerja di latté café ini, dengan cepat ia beradaptasi dan sudah merasa sangat dekat dengan café ini bagaikan rumah keduanya, orang-orang yang ramah, pasangan yang tampak bahagia ketika menikmati kopi, keluarga dan sahabat-sahabat para customer sudah sangat familiar dengan yoona. Tidak lupa dengan ahjumma, sulli rekannya, bos nya dan yang terakhir pelanggan istimewa bosnya, tidak, bukan hanya bosnya tetapi juga mereka. Gadis dingin, ramah, cantik yang istimewa itu benar-benar seseorang yang baik dan patut didekati.

“Annyeong noona..ah..bersama rekan?” tanya yoona sopan ketika tiffany masuk bersama salah satu rekannya

“Ne yoong, ini oppaku, michael”

“Ah..oppa? oppa? Oppa? Kekasihmu?” tanya yoona sedikit was-was dan terus terang

Namja disampingnya tersenyum “Ani..Ia adik kandungku” jawabnya

“Ah..Jadi mau pesan apa?” yoona menghembuskan nafas lega dan bertanya layaknya seorang kasir

“Americano saja, oppa?”

“Umm..apa kau menyukai adikku?” tanya oppa tiffany seraya menatap menu diatasnya

“Eh? Maaf tuan, tetapi disini tidak ada pesanan seperti itu” tiffany tersenyum kecil mendengar jawaban polos yoona

“Aku bertanya, apa kau menyukainya?” ulang oppa tiffany dan merangkul bahu tiffany

“Bukan aku tetapi seseorang yang lebih baik dariku..Anda mau tahu? Apa anda akan merestuinya?” ucap yoona sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan

“Aku akan merestuinya jika kau pemilik café ini” canda oppa tiffany

“Benarkah?? Bagus kalau begitu..sebenarnya pemilik café ini..”

Tok..pukulan kecil mendarat dikepala yoona membuat yoona memegang kepalanya dan menatap orang yang memukulnya.

“Antarkan pesanan itu!” perintahnya, yoona mengangguk mengerti dan buru-buru lari dari tempat itu juga

“Maaf atas kelancangan rekan saya tuan, anda mau pesan apa?”

“Ah..Kau bekerja disini juga?”

“Benar tuan”

“Ah..Americano saja”

“Baik..Jadi, Americano dua, 7600 won”

Michael mengambil beberapa lembar uang dan membayarnya.

“Terimakasih, pesanan anda akan segera kami antar” ucap taeyeon tersenyum dan melirik tiffany sekilas

“Sulli! Kasir!” ucap taeyeon sedikit berteriak tentunya setelah kedua pelanggan mereka sudah menempati tempat duduk mereka dan buru-buru masuk kedapur. Hari ini, latté café lumayan ramai, jadi mereka sedikit kerepotan.

Ting..

“Dua Americano meja 9!” ucap taeyeon dari dalam dapur

“Espresso meja 15!”

“Flat White meja 17!”

“Cappucino meja 13!”

“Macchiato meja 6!”

“Espresso machiato meja 7!”

“Maruchino meja 4!”

“Mocchacino meja 2!”

“Caramel macchiato meja  11!”

“Latte meja 1!”

“Huff” taeyeon bernafas lega ketika menyelesaikan semua pesanannya dan beristirahat didapur

“Hah..” yoona dan sulli juga akhirnya dapat beristirahat

“Ramai sekali hari ini” ucap yoona menyandarkan tubuhnya didinding

“Benar!”

“Geundae..sulli, kenapa hyung tadi tidak mengantar pesanannya sendiri ? Apa karena terlalu sibuk?”

“Ani..oppa tidak pernah mengantarkan pesanannya sendiri jika eonnie bersama orang lain”

“Wae?”

“Molla”

Yoona kembali menyandarkan tubuhnya tetapi tiba-tiba bangkit karena matanya menangkap sesuatu ditengah keramaian café.

“Oppa..Kau mau kemana?”

“Mengobrol sebentar”

+++

“Noona~”

“Eh? Yoong? Ada apa?”

“Kemana oppa mu?”

“Ah..dia pergi dulu, ada urusan”

“Ohh..Boleh kutemani?”

“Silahkan!” ucap tiffany mempersilahkan yoona duduk

“Noona~”

“Hm?”

“Aku ingin bertanya, boleh?”

“Em..ada apa?” tiffany menutup berkasnya dan menatap yoona

“Noona, kenapa noona tidak pernah meminum latte jika datang bersama orang lain?”

“Karena..Aku sangat suka latte” ucap tiffany tersenyum

“Hm??” yoona bertanya penuh tanda tanya

“Latte adalah minuman favoritku , jadi hanya orang favorit saja yang tahu minuman favoritku” tiffany menjelaskan

“Ah..Jadi aku.. eh tidak, kami adalah orang favoritmu dong??” tanya yoona polos dan penuh harap

“Mm..Ne! kalian adalah orang favoritku” jawab tiffany mantap dan mengacak rambut yoona

“Tapi, kenapa?”

Drrtt..Drrtt..Samsung S4 milik yoona bergetar

 

One New message

From : Sulli

Mati kau! Oppa melihatmu!

 

Yoona segera menatap arah pintu dapur dan hanya menangkap punggung taeyeon dan kemudian menghilang saat itu juga dengan tertutupnya pintu.

“Noona..Kurasa aku harus kembali bekerja” ucap yoona menatap tiffany, siapa yang mengira tiffany juga mengikuti arah tatapan yoona tadi

‘This is what we call love’ gumam yoona

“Noona”

“Hm?” tiffany kembali menatap yoona

“Aku akan kembali bekerja”

“Dae”

‘Sebenarnya, taeyeon yang memperkenalkanku dengan latte’ gumam tiffany

+++

Tiffany’s seat!

Sudah dua minggu sejak kejadian itu, tiffany tidak pernah datang ke café ini.

“Yoona, hari ini kau bekerja sampai malam yaa, shift sore salah satu pelayannya sakit”

“Ne!”

“Eoseo Eoseyo..Mau pesan apa?”

“Dua Americano”

“Baik, semuanya 7600 won”

Pembeli itu memberikan uang kepada yoona

“Terimakasih, pesanan anda akan segera kami antar”

“Americano dua meja 9!” ucap yoona

Setelah beberapa saat kemudian, taeyeon keluar dan menyuruh yoona mengantarkan pesanannya.

“Sebentar!” taeyeon meletakkan pesanannya dimeja kasir dan berjalan menuju meja 9

“Maaf, tetapi meja ini milik orang lain” ucap taeyeon kepada satu pasangan yang duduk dimeja tiffany

“Kau bercanda? Kami orang pertama yang duduk disini!”

“Maaf tuan, tetapi meja ini sudah menjadi milik orang lain”

“Memangnya meja ini ada nama pemiliknya?” tanya pembeli itu mulai habis kesabaran, nampaknya orang baru, karena kebanyakan pelanggan café ini tahu bahwa meja itu adalah meja direktur hwang dan tidak ada yang pernah mendudukinya.

“Tidak tuan, tetapi ini benar-benar milik orang lain”

Brak! Pembeli itu memukul mejanya, mengakibatkan semua orang disana menatap meja mereka. Yoona dan sulli segera menghampiri mereka.

“Pelayanan seperti apa ini?!” tanya gadis dihadapan lelaki itu

“Oppa, biarkan saja, lagipula fany eonnie sudah 2 minggu tidak datang kesini” bisik sulli

“Benar hyung, biarkan saja” yoona ikut berbisik, keduanya mencoba menyelesaikan masalah

“Ani.. ini jam makan siangnya, sebentar lagi ia akan datang”

“Tapi oppa..”

“Maaf tuan, tetapi lantai dua ada meja kosong, anda bisa menempatinya” taeyeon masih ngotot mempertahankan meja tiffany

“Kau bercanda?? Kami tidak punya banyak waktu untuk itu!”

Sementara disisi lain, seseorang masuk tanpa mereka sadari karena semua orang tengah fokus dengan pemandangan disekitar mereka, membuat orang itu bertanya-tanya apa yang terjadi.

“Oppa..sudahlah”

“Hyung!”
“Wae?! Kau tidak suka?! Tutup saja café ini!” bentak lelaki itu marah

“Apa yang terjadi?” tanya gadis yang masuk tadi kepada salah satu pelanggan

“Ah..sepertinya pedatang baru itu mengambil tempatmu nona hwang dan taeyeon mencoba untuk menyuruh mereka pindah dari tempat itu” jelas pelanggan itu kepada tiffany

“Memangnya siapa pemilik meja ini?? Simpananmu?”

Taeyeon hampir saja berhasil melayangkan tinju jika tiffany tidak buru-buru lari dan menahan tangannya.

“Eonnie!” “Noona!” ucap sulli dan yoona bersamaan

Taeyeon menatap tiffany dan tersenyum

“Oh..jadi ini gadis pelac** mu”

“Maaf..” ia mencoba melepaskan pegangan tangan tiffany

“Gwenchana..Aku akan datang nanti malam..sudahlah”

“Kau Janji?”

“Yaa..” jawab tiffany mantap

“Maaf” ucap taeyeon sekali lagi dan

Bruk! Sebuah tinju berhasil mendarat diwajah pendatang baru itu

“Taeyeon!” “Oppa!” “Hyung!” ucap mereka bersamaan

Taeyeon mengangkat tubuh yang memang agak besar darinya itu untuk berdiri

“Taeyeon-ah..Sudahlah” Tiffany mencoba menenangkan taeyeon

Brukk! Sekali lagi ia memukul wajah pembelinya, selama hidupnya baru inilah pertama kali taeyeon memukul pembelinya.

“Ia pantas mendapatkannya!” aksi taeyeon diakhiri dengan tendangan diperut pendatang barunya yang sudah tersungkur

“Pergi! Dan jangan pernah kembali!” marahnya kepada dua pembeli baru mereka

“Dan ambil uang kalian!” taeyeon melemparkan uangnya

“Sudah selesai?” tiffany terlihat sangat marah dan menarik taeyeon keluar

+++

“Apa yang kau pikirkan?! Kau sudah gila?!”

“Ani..”

“Apa kau tau apa yang kau lakukan?!”

“Totally!”

“Kau tidak perlu melakukannya taeyeon ah, bodoh sekali kau ini”
“Tiffany hwang! Dia mengataimu perempuan yang tidak benar!”

“Kim Taeyeon! Kau orang yang berpendidikan! Hanya orang-orang yang tidak berpendidikan yang akan mengatakan hal seperti itu! Seharusnya kau membiarkannya saja!”

“Aku tidak suka!”

“Seharusnya kau bisa mengontrol emosimu! Sesulit itukah??”

“Sangat!”

Tiffany menatap taeyeon tajam sebelum akhirnya Samsung note 1 nya berdering

“Yoboseo?”

“Baik, aku akan segera kembali”

Klik

“Aku ada urusan, nanti malam aku akan kesini” ucap tiffany dan pergi dari café itu

Taeyeon menatap punggung tiffany yang semakin jauh

‘Bagaimana bisa kau tidak marah jika seseorang yang kau cintai disebut sebagai wanita yang tidak benar’ gumamnya dan kembali masuk ke café.

+++

Confession

Jam menunjukkan pukul 10 malam tetapi tiffany masih saja belum menampakkan dirinya.

“Hyung..sudahlah, mungkin noona tidak datang”

“Ani..dia pasti datang, kau pulang saja dulu yoona-ya”

“Hyung..” yoona mengambil jeda “Kau mencintainya??”

Taeyeon tersenyum “Apa begitu nyata?”

“Tentu saja bahkan dari pertama kali aku bekerja aku sudah mengetahuinya”

Taeyeon tersenyum “Aku tahu”

“Bagaimana kau bisa tahu?”

“Kau kira aku tuli, suara kalian cukup keras untuk didengar dari jauh saat itu”

“Haha..Hyung, jika kau mencintainya seharusnya kau mengatakannya, kau terlalu menyia-nyiakan kesempatan mu hyung”

“Ani..Dia mungkin memiliki orang yang lebih baik dariku”

“Cinta itu pilihan hyung, apa kau tidak menyesal jika dia di ambil orang lain?”

“Yoona, terkadang cinta itu tidak harus memiliki”

“Bohong! Semua orang ingin memiliki hyung! Seandainya kau mengharapkan pria yang lebih baik darimu, apa kau akan melepasnya? Apa kau rela melihatnya bersanding dengan orang lain dipernikahan, apa kau bisa bahagia jika ia meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali ke café ini lagi?”

“Sadarlah hyung! Aku yakin kau bukan pria seperti itu! Kau pria yang berani! Kau pria yang kuat! Dan kau pria yang baik! Hari ini kau harus mengatakannya! Sampai kapan kau akan memendamnya?! Sampai kapan kau akan menyiksa dirimu sendiri! Sadarlah Kim Taeyeon! Cinta itu pilihan! Sekarang atau tidak sama sekali!”

“Bagaimana kalau dia sudah memiliki seseorang yoona-ya”

“Cinta itu pilihan! Ingat itu!” ucap yoona tersenyum

“Aku pulang”

Yoona berjalan keluar meninggalkan taeyeon, ia tersenyum ketika sudah mendapati tiffany didepan pintu.

“Masuklah..ia sudah menunggumu” ucap yoona tersenyum

+++

“Cinta itu pilihan! Cinta itu pilihan! Cinta itu pilihan!” taeyeon terus mengulang kata-kata itu

“Apa?”

“Cinta itu pilihan!”

“Cinta itu pilihan??”

“Eh?? Kau sudah datang” ucap taeyeon salah tingkah karena daritadi ia menundukkan kepalanya

“Ne..”

“Duduklah..aku akan membuatkan latte untuk mu”

“Baiklah”

Taeyeon memasuki dapur dan keluar setelah beberapa saat berkutat dengan mesin espresso. Ia mendapati tiffany yang tertidur di atas meja dengan berkas-berkasnya. Ia kemudian meletakkan latte diatas meja dan mengambil jaket miliknya untuk menyelimuti tiffany dan mulai memberesi berkas-berkas diatas meja lalu menarik kursi untuk duduk dihadapan tiffany.

“Kau terlihat sangat lelah” gumam taeyeon menatap wajah tiffany

“Jika sudah lelah, seharusnya beristirahat saja dirumah, tidak perlu memaksakan diri” gumamnya lagi

“Kau tahu? Saat itu musim salju, saat pertama aku membuka café ini, ayahku menantang keras impianku ini! Aku benar-benar hampir menyerah dan mungkin tidak akan berurusan dengan hal seperti ini lagi jika saat itu kau tidak muncul”

“Saat itu, kau memakai syal berwarna merah muda dan masuk ke café ini dengan riangnya sebagai pelanggan pertamaku! Pertama! Benar-benar pertama sekali! Kau bertanya padaku “Kopi apa yang enak? Bisakah kau menyarankannya untukku? Aku baru pertama kali mencobanya” kau tersenyum dan akupun menyarankan Caffé latte, karena menurutku Caffe latte sangat cocok untuk perempuan yang manis sepertimu, aku membuatkannya untukmu dan kau pun menikmatinya dengan bahagia bahkan memberi komentar bahwa kopi buatanku sangat enak dan menyuruhku untuk tetap membuatkannya. Sejak saat itu, aku mulai membuat kopi dengan sepenuh hatiku, dengan penuh cinta dan aku selalu berterimakasih akan kehadiranmu”

“Tetapi, tidak lama kemudian, kau menjadi direktur disebuah perusahaan dan café ku juga semakin berkembang, kau tidak lagi gadis remaja yang periang, kau berubah. Kau berubah menjadi seseorang yang dewasa dan serius dalam melakukan apapun. Tetapi, itu bukanlah masalah besar bagiku. Asal kau bisa tetap tersenyum, aku tidak pernah keberatan dengan setiap perubahanmu”

“Sebenarnya alasan ku untuk tetap membuat kopi adalah dirimu, aku tidak tau sudah berapa lama aku memiliki alasan ini, yang aku inginkan hanya satu yaitu melihatmu tersenyum bahagia ketika menikmati kopiku. Impianku, impian terbesarku akhirnya bisa tercapai karena dirimu. Mungkin kau adalah malaikat yang dikirimkan tuhan untukku? Haha”

“Yoona, bocah kecil itu bahkan sudah mengajariku tentang cinta. Cinta itu pilihan! Jadi, jika kau tidak memilihku setidaknya aku telah mengatakannya padamu! Yoona bilang sekarang atau tidak sama sekali! Yoona bilang semua orang ingin memiliki! Benar! Yoona benar! Aku mungkin tidak akan bisa hidup tanpamu! Dan aku akan sangat menyesal jika kau meninggalkanku, jiika aku harus kehilanganmu”

“Jadi..Tiffany hwang, aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu, maukah kau bersamaku?”

Taeyeon tersenyum dan menatap wajah tiffany sebelum akhirnya ia bangkit dan masuk kedalam toilet.

Tiffany menjatuhkannya! Setelah peninggalan taeyeon, bulir-bulir airmata yang sedaritadi ia tahan, ia menjatuhkannya! Bahkan sangat deras, airmata itu terus saja mengalir tanpa intruksi tiffany.

+++

“Kim taeyeon, katakan itu jika dia sudah bangun!”

“Hah! Apa aku harus melakukannya?”

“Aku benar-benar gila!”

“Ini benar-benar resiko yang sangat besar”

“Sejak kapan kau seberani ini kim taeyeon?!”

Taeyeon terus mengoceh dan membasuh mukanya berkali-kali dan menatap refleksi dirinya.

“Kau harus melakukannya! Benar! Hwaiting!”

Ucap taeyeon pada diri sendiri dan keluar dari toilet, taeyeon melihat tiffany yang sudah bangun dan tengah berkutat dengan berkas-berkas didepannya.

“Kau sudah bangun?” tanyanya dan duduk didepan tiffany

“Ne..”

“Kau tahu? Sebenarnya kau tidak perlu memaksakan diri, istirahat saja dirumah”
“Tidak apa, aku sangat merindukan latte mu”

“Kau kemana saja?”

“Aku ada urusan diluar negeri” ucap tiffany dan memegang cangkir latte berniat meminumnya tetapi ditahan oleh taeyeon

“Sudah dingin, aku akan membuatkan yang baru untukmu, lagipula sudah berapa lama kau minum latte? Kau sama sekali tidak bisa membuatnya. Ayo, aku akan mengajarimu” ucap taeyeon dan menarik tangan tiffany menuju dapur

+++

“Seperti ini?” tanya tiffany

“Putar kekiri”

“Ah..ternyata mesin ini sangat hebat” ucap tiffany kagum

Cruu..cruu..

Keheningan menyelimuti mereka, hanya terdengar cairan kopi yang menetes kedalam gelas.

“Taeyeon-ah, ini sudah selesai, bagaimana selanjutnya?” tanya tiffany mengambil gelas kopi itu

Taeyeon yang berdiri dibelakang tiffany, berjalan mendekati tiffany

“Ambilkan steamed milk”

“Yang ini?” tiffany menunjuk teko kecil yang tidak jauh darinya

“Yaa”

Taeyeon yang berdiri tepat dibelakang tiffany mengambil alih tangan milik tiffany, tangan kirinya memegang tangan kiri tiffany yang memegang steamed milk dan tangan kanannya memegang tangan kanan tiffany yang memegang kopi. Kemudian ia memiringkan sedikit gelas yang berada ditangan kanan mereka berdua, dan mulai menuangkan steamed milk dan menciptakan latte art disana.

“Wah..hebat!” puji tiffany ketika melihat hasilnya

“Kau suka?” tanya taeyeon sambil kembali membuatkan kopi

“Ne..Kau ingin minum kopi juga?”

“Ani..ini untukmu?”

“Untukku?”

“Kau akan memilih” ucapnya dan kembali mengambil steamed milk

Tiffany terus menatap taeyeon melakukannya.

Taeyeon terus memutar-mutarkan steamed milk nya “Aku mencintaimu, maukah kau bersamaku?” taeyeon menyodorkan gelas yang sudah berisi latte dengan love sebagai latte artnya.

Tiffany menatap gelas yang disodorkan taeyeon lama..

“Aku..”

Drrtt..Drtt..Drtt..Drtt..

Samsung Note 1 milik tiffany bergetar , menandakan ada telepon masuk membuat kedua insan itu menoleh

“Yoboseo?”

“Dae, aku akan segera pulang appa”

“Dae, Dae”

“Annyeong”

Klik tiffany menutup sambungan teleponnya

“Taeyeon-ah, mian, aku harus pulang” ucap tiffany pergi dari dapur dan meninggalkan taeyeon disana

“Aku akan mengantarmu” ucap taeyeon yang baru saja keluar dari dapur

“Tidak perlu..kau pulang saja juga, sudah malam, kau juga butuh istirahat. Maaf merepotkanmu” ucap tiffany seraya membereskan berkas-berkasnya

“Khanda, Jalja” pamit tiffany ketika selesai membereskan semua berkasnya dan keluar dari café taeyeon, meninggalkan taeyeon yang masih terdiam ditempatnya

+++

“Pagi hyung” sapa yoona riang

Tidak ada jawaban dari taeyeon , pria itu hanya menundukkan kepalanya, menutup wajahnya dengan tangannya.

“Bagaimana project tadi malam? Berhasil?” tanya yoona antusias

“Ani..” taeyeon menggeleng pelan

“Wae? kau tidak mengatakannya?”

“Ani..aku melakukannya, hanya saja..”

“Hanya saja kenapa??”

“Ia pergi..”

“APA?! kenapa?”

“Ia menerima telepon dan pulang tanpa menjawabku”

“Kau berencana mengatakannya lagi?”

“Ani..”

“Kau menyerah??”

“Ani..aku tidak menyerah tetapi aku sudah benar-benar kalah”

“Kau belum mendapatkan jawabannya hyung, cobalah lagi”

“Tidak yoona, terimakasih telah membantuku” ucap taeyeon dan berjalan masuk kedalam dapur

“Aku akan melakukannya untukmu HYUNG!!” teriak yoona diikuti senyum evilnya

+++

Jam menunjukkan jam 12 dan itu tandanya jam makan siang tiffany.

“Siang noona^^” riang yoona

“Siang yoona, kau tampak sangat bahagia” tiffany tersenyum

“Siang unnie, yah, obatnya habis unnie. Memang dari pagi nyengir terus jadi maklumlah” ucap yuri menerima uang tiffany

“Ada-ada saja” tiffany tertawa kecil

“Tentu ada donk noona~”

“Ih..jijik” ucap sulli tidak tahan dengan aegyo sok manis yoona

“Gombal sekali” ucap tiffany tersenyum

“Kan belajar dari taeyeon hyung”

“YA! Taeyeon oppa tidak sepertimu yoong oppa”

‘Aku mencintaimu, maukah kau bersamaku?’ tiba-tiba tiffany teringat kalimat taeyeon semalam yang belum sempat ia jawab setelah mereka menyinggung nama taeyeon

“Eonnie, gwenchana?” sulli menanyakan keadaan tiffany

“Ah..gwenchana” tiffany tersadar dan tersenyum

“Aku akan menunggu pesananku” ucap tiffany hendak beranjak pergi

“Noona~” panggil yoona bersamaan dengan sulli yang berteriak “Caffé latte satu!”

“Hm?” tiffany menoleh

“Sampai jam berapa disini?”

“Ah..jam tiga mungkin, kenapa?”

“Ani..jam tiga, baiklah” ucap yoona tersenyum

‘Aku ada rencana untuk kalian berdua’ gumamnya

“Apa yang kau rencanakan oppa?” tanya sulli yang masih bisa mendengar yoona

“Sesuatu..” ucap yoona merahasiakannya

“Kau tidak ingin memberitahuku?”

“Cari tahu saja sendiri”

“Ishh..bagaimana?”

“Mau tahu? Penasaran??”

“Tentu saja”

“Makanya jangan pulang jam 3!” ucap yoona mencubit hidung sulli

“Oppa!”

+++

Jam menunjukkan pukul 3, suasana café terlihat tidak sepi juga tidak begitu ramai. Yoona mulai mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

“Oppa..apa itu?”

“Dengar saja” ucapnya tersenyum

Dan mengklik play bertepatan dengan keluarnya taeyeon dari dapur.

“Saat itu, kau memakai syal berwarna merah muda dan masuk ke café ini dengan riangnya sebagai pelanggan pertamaku! Pertama! Benar-benar pertama sekali!” suara taeyeon menggema diseluruh ruangan café, speaker yang biasanya mengeluarkan alunan-alunan musik yang indah dan romantis kini berubah menjadi suara taeyeon, ungkapan taeyeon tadi malam kepada tiffany saat tiffany tertidur. Semua orang didalam café merasa heran dan familiar dengan suara ini, hanya satu orang yang tersenyum ketika suara itu terdengar oleh semua orang diruangan itu. Yah! Orang itu adalah tiffany! Speaker itu terus mengeluarkan suaranya, membuat penghuni café itu mulai mengenali suara itu dan mulai menikmati pengakuan jujur itu. Sedangkan, gadis itu terus tersenyum menatap berkas-berkas yang ada dihadapannya. Entah apa yang ada didalam berkasnya yang membuat ia tidak berhenti tersenyum. Disisi lain, taeyeon yang mendengarkannya langsung membulatkan matanya dan menatap yoona tajam.

“Im Yoona! Mati kau!” taeyeon mencoba menutup pemutar lagu di café itu

Dan ketika taeyeon baru saja mematikannya, yoona mencolokkan speaker di Samsung galaxy S4 miliknya dan suara itu kembali terdengar. Taeyeon menatap yoona tajam.

“Tutup! Aku bersumpah akan memecatmu!” ucap taeyeon yang mulai berlari mengejar yoona

“Pecat saja! Aku tidak takut!” tantang yoona dan terus berlari mengelilingi café itu

“Sulli buka!” teriak yoona pada sulli
“Sulli jangan! Jangan! Atau kau kupecat juga!” ancam taeyeon masih terus mengejar yoona

“Oppa mianhe!” teriak sulli entah siapa yang dipanggil oppa, sampai akhirnya ia menekan tanda play barulah mereka tahu bahwa oppa yang dimalsud sulli adalah taeyeon.

“Sebenarnya alasan ku untuk tetap membuat kopi adalah dirimu, aku tidak tau sudah berapa lama aku memiliki alasan ini, yang aku inginkan hanya satu yaitu melihatmu tersenyum bahagia ketika menikmati kopiku. Impianku, impian terbesarku akhirnya bisa tercapai karena dirimu. Mungkin kau adalah malaikat yang dikirimkan tuhan untukku? Haha”

“Yoona! Aku tidak bercanda! Kau akan benar-benar mati!” ucap taeyeon terus mengejar yoona

Tanpa taeyeon sadari, yoona membawa taeyeon berlari sampai ke tempat tiffany dan dengan akal yang sangat cerdas, tidak lupa yoona menarik Samsung note 1 milik tiffany yang berada diatas meja.

‘Penganggu mati kau ditanganku’ gumam yoona pada Samsung note 1 milik tiffany

“Jadi..Tiffany hwang” semua mata tertuju pada tiffany, taeyeon berhenti ditempatnya, ia terdiam dan mematung ketika menyadari tiffany sekarang berada disampingnya. Waktu serasa berhenti. Semua mata benar-benar terfokus dengan mereka berdua sekarang.

“Aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu, maukah kau bersamaku?”

Hening..suasana menjadi sangat hening ketika suara dari speaker itu berhenti bersuara, semua penghuni tampak tegang, bahkan ada beberapa yang menahan nafasnya, semua terlihat antusias dan memberikan tatapan tajam mereka kepada tiffany seakan-akan memintanya untuk menjawabnya dan semua menunggu! Menunggu jawaban tiffany! Jika taeyeon harus jujur, dijauh lubuk hatinya ia juga menanti, menanti jawaban dari mulut tiffany, apapun jawabannya ia akan menerimanya, bahkan jika ditolak sekalipun ia sudah siap. Tiffany yang merasa ada keganjilan yang sedaritadi hanya fokus dengan berkas-berkasnya, menatap lingkungan sekitarnya dan sontak kaget mendapati semua mata tengah menatapnya lalu ia beralih menatap orang disampingnya, orang yang sedang berdiri disampingnya dan yang juga tengah menatapnya. Tiffany menelan ludahnya, ia seperti sedang dihadapkan dengan para mafia-mafia besar. Setelah beberapa saat suasana tegang tersebut belum ada yang mencairkan. Pada akhirnya, Tiffany tersenyum dan mencairkannya dengan berkata “Ya! Aku mau bersamamu”

Hening..keadaan kembali hening, membuat tiffany takut apakah ia salah bicara atau apa tetapi sesaat kemudian taeyeon tersenyum dan semua orang bertepuk tangan ria setelah berhasil menyaring kata-kata tiffany yang sempat nyangkut diotak mereka..

Pokk..Pokk..Pokk..Pokk..

“Chukae!”

“Chukahamnida”

“Chuka!”

“Oppa, eonnie, chukae!!”

“Hyung , noona, chukka!!”

Berbagai kata selamat mereka terima dari para customer dan sulli juga taeyeon

Akhirnya sore itu mereka akhiri dengan senyum dan tawa kebahagiaan.

+++

A beautiful ending with caffé latté

“Oppa!  Dia meletakkan perekam suara dibawah mejanya!!” teriak sulli dan yoona langsung membungkam mulut sulli dengan tangannya dan menyeretnya keluar dari café, sudah waktunya mereka pulang. Setelah kejadian tadi, taeyeon memutuskan untuk menutup cafénya dan tiffany memutuskan untuk menemani taeyeon.

“Aish! Anak itu benar-benar akan kupecat!” gerutu taeyeon ketika duduk dihadapan tiffany

“Benarkah?” tiffany mengalihkan tatapannya dari berkas-berkasnya

“Yah” taeyeon tersenyum menatap tiffany

“Seharusnya kau berterimakasih padanya” ucap tiffany kembali menatap berkas-berkasnya

“Ara..ara” taeyeon tersenyum dan mengacak rambut tiffany

“Tanpa dia kau tidak akan melakukannya, seumur hidupmu mungkin dan kau mungkin akan berakhir dengan melihatku menikah dengan orang lain”

“Apa?? itu tidak mungkin terjadi”

“Kenapa?” tiffany mendongakkan kepalanya

“Karena kau milikku”

“Cihh..aku mulai menyetujui ucapan yoona”

“Anak itu lagi?”

“Memangnya kenapa? Dia orang yang lebih berani darimu, benar-benar gagah”

“Beruntung ia membuatku diterima, jika tidak mungkin sudah ku tendang jauh-jauh”

“Hey! Dia adik kesayanganku”

“So?”

“Kau berani macam-macam dengannya?”

“Tentu saja, aku bahkan berani dengan kakaknya” ucap taeyeon sedikit bangkit dari kursinya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah tiffany

“Cihh..kau bukan orang yang berani seperti itu” tiffany menantang taeyeon

“Benarkah??” taeyeon lebih mendekatkan wajahnya lagi

“Okay, kurasa aku salah, sekarang menjauhlah”

“Terlambat!”

“Biar ku beritahu sesuatu!” ucap tiffany menutup mulut taeyeon

Taeyeon menatap tiffany bingung seakan bertanya ‘Apa?’

“Sebenarnya aku sudah lama tahu perasaanmu” tiffany tertawa kecil, merasa menang dan tentu saja ia benar karena ia berhasil membuat taeyeon menjatuhkan kembali dirinya dikursinya

“Bagaimana? Kenapa kau tidak bilang? Kau tahu? Aku bersusah payah mengatakannya!” cemberut tiffany

“Bagaimana caraku mengatakannya? Tidak mungkin, tiba-tiba aku mengatakan bahwa aku tahu kalau kau menyukai ku? Oh..taeyeon, perempuan tidak pernah mengatakan hal seperti itu”

“Okay baiklah! Perempuan-KU, sekarang katakan bagaimana kau tahu?” taeyeon mencondongkan tubuhnya kedepan menatap tiffany penuh antusias

“Saat pertama kali yoona bekerja di café mu”

“Aku sudah tahu itu akan terjadi! Suara mereka benar-benar bisa didengar sampai lantai tiga!”

“Kedua, saat semalam kau menungguku, yoona sengaja meneleponku agar aku dapat mendengarkan percakapan kalian”

“Anak itu! Otak apa dia?!”

“Ketiga, sebenarnya tadi adalah kedua kaliku mendengar pernyataan mu karena semalam aku terbangun saat kau selesai membuat kopi hanya saja sepertinya aku terlalu lelah untuk membuka mataku”

“Kau punya bakat akting” 

“Aku hanya ingin mendengar pengakuan mu sendiri kepadaku”

Drrtt..Drtt..

Taeyeon menghela nafas nya ketika mendengar getaran telepon genggam, ia menatap tiffany dengan wajah tak bersemangat

“Kenapa menatapku? Handphone mu yang berbunyi!” ucap tiffany tertawa kecil melihat tingkah taeyeon

“Oh..Haha”

Ia merogoh sakunya dan menatap layar Samsung galaxy S4 miliknya

 

One New Message

From : Yoona

Noona bahkan menangis mendengarnya saat itu

 

Taeyeon tersenyum menatap layar handphonenya, ia kemudian menatap tiffany yang sedang menatapnya.

“Wae?”

“Dari siapa?”

“Yoona”

“Oh..” tiffany membulatkan mulutnya

“Benarkah kau menangis saat itu?”

“Apa?” tiffany melebarkan matanya

“Yoona yang bilang” ucap taeyeon mengangkat Samsung miliknya dan menggoyang-goyangkannya

“Anak itu benar-benar ingin mati”

“Sekarang kau setuju denganku kan?”

“Yah!”

“Jadi?”

“Apa?”

“Kau belum menjawab pertanyaan ku”

“Yah..aku hanya..terharu..haha” tiffany tertawa salah tingkah

Taeyeon menatap tiffany lama, tiffany mengalihkan padanya, ia paling tidak bisa ditatap seperti itu oleh taeyeon. Perlahan, taeyeon menggenggam tangan tiffany tulus dan membuat tiffany mau tidak mau harus kembali menatapnya.

“Terimakasih”

“Untuk apa??”

“Untuk semuanya”

Tiffany tersenyum membalasnya

“Ingin membuat latte?” ucap taeyeon tersenyum

Tiffany mengangguk dan bangkit dari kursinya, taeyeon menyelipkan jarinya diantara jari-jari tiffany dan berjalan menuju dapur.

“Kira-kira, apa yang akan kita lakukan pada yoona besok?” tanya taeyeon

“Memanggangnya? Hahaha”

“Anak itu kenapa bisa tahu semuanya? Hebat sekali..haha”

“Benar.. kita harus berterimakasih padanya”

“Atau kita carikan pasangan saja untuknya agar tidak menganggu kita?”

“Hahaha..Boleh juga”

+++

Haciuu..Haciuu..Haciuu

“Omma..ha..ha..haciu!”

Haciu..haciu..haciu..

“Kau kenapa yoong?”

“Molla..ha..ha..haciu!”

“Pasti ada yang sedang mengataiku haciu!”

“Haciu! Haciu! Haciu!”

“Sudah sana minum obat” ucap omma yoona

Haciu! Haciu! Haciu! Yoona berjalan menuju dapur dan meminum obatnya dengan tissue ditangannya

“Ha..Haciu! ini pasti.. haciu! Noona dan hyung haciu! Sedang mengataiku! Haaaciu!” ucap yoona dan menyumbat kedua hidungnya dengan tissue lalu berjalan kembali kekamarnya.

“Ah..” ia mengelap hidungnya dengan tissue dan duduk diatas kasurnya

 

2 New Message

“Tidak salah lagi, pasti mereka berdua. Haciu!”

Yoona membuka pesan yang masuk kedalam Samsung galaxy S4 miliknya, ia tersenyum membaca pesan keduanya kemudian ia menutup lampu kamarnya dan tidur dengan senyuman manis terukir dibibirnya.

 

From : Hyung

From : Noona

 

Thankyou~

 

The End

 

 

 

JJang! Bagian mana yang kalian suka?? Haha

51 thoughts on “Caffé Latte [One Shot]

  1. Wowwowowo Yoong daebak lah (y) buat nyatuin TaeNy huhu sweet dah 😛
    Hmm. Next oneshoot TaeNy nya ditunggu.
    😀
    Love In Toilet nya juga 🙂

  2. yoona cocok sbg agen (?). yoona benar2 berbakat ya.
    selamat jadian taeny. sy setuju ide taeny soal carikan pasangan buat yoona hehhee
    ketika baca ini, sy udah gila krn selalu senyum.
    ini manis banget dan bagus…
    kutunggu karyamu lain. hwaitaeny.

  3. annyeong…

    wkwkwkwk~~~ yoong pahlawan cinta nya taeny 😉 taeny ga bakal jadian kalo yoong ga campur tangan 😀
    berarti berkah buat taeny,karena yoong hadir bak dewa cinta *tsaaahh~

    thank’s for update V thor 🙂
    fighTaeNy!!!!! 😀

  4. aww yoong hebat banget sih bisa tau gitu hahaha idenya bener bener jjang *ciumyoongie*

    kyaaa taeny sweet banget… semuanya gue suka semuanya ^o^ kecuali waktu pelanggan gila itu ngomong

Leave a comment