A Little Stupid Small Game [One/Two shot]

Hai.. V thor datang!! hadiah?? hahaha

demi para readers tercinta~ hahaha

oh yaa, ini ff yang v thor janjikan , awalnya pengen buat one shot tapi malah kepanjangan, jadi two shot aja dah

ini ff dibuat 3 hari , 3 malam loh demi kalian

hahaha

ngomong-ngomong , tentang judulnya…gereget gak?? wkakaka

Okay! okay!

selamat membaca!

Silahkan~ Continue reading

Love In Toilet part 4

Annyeonghaseo, love in toilet imnida~

haii..di part ini itu ada adegan yulsic , hahaha 

soalnya V thor pernah ingat kalo ada yang minta bagian yulsic dibanyakin di NRBILY , lagipula V thor juga kangen yulsic sih mengingat dulu V thor juga bacanya ff yulsic aja

hahaha

dan untuk info setelah ini kemungkinan akan ada ONESHOT!!!! tapi part selanjutnya ff ini kemungkinan lama

hehehe

yaudah, selamat Membaca^^ Continue reading

Love In Toilet 3

Hallo readers tercinta, V thor datang~ bagi readers yang gak bisa nonton konser kaka kaka kita~ mari kita terima nasib sama-sama. V thor datang bawa ff ini , semoga bisa menghibur dan menghilangkan GALAU readers tercinta yang kurang beruntung~ We have to believe that we have another chance next time 🙂 Believe! Hwaiting!

Selamat Menikmati^^

“Good Job choi sooyoung!” ucapnya pada diri sendiri kemudian buru-buru kabur dari tempat itu.

+++ Continue reading

Our Moment/Memories [Oneshot]

Main Cast : Taeyeon, Tiffany

Our Moment/Memories

Tiffany duduk dikursi kerjanya dengan laptop didepannya , tangannya sibuk menekan tanda next dilaptopnya. Sesekali ia tersenyum ketika layar laptopnya menampilkan beberapa foto masa lalunya dengan kim taeyeon yang sekarang telah menginjak setahun menjadi suaminya. Ia kembali mengingat masa saat itu, masa ketika mereka pertama kali bertemu ketika layar laptopnya menampilkan dirinya dengan taeyeon yang sedang duduk ditaman belakang universitas mereka dulu.

+++

Suasana tahun pertama kuliah saat ini benar-benar padat, ini adalah tahun terpadat Universitas International Seoul. Seorang gadis tengah berjalan diantara padatnya sekumpulan mahasiswa/I baru dikoridor universitas ini. Tiba-tiba saja, seorang namja berlarian diantara kerumunan orang-orang dan menabrak seseorang namja yang sedang memegang minuman dan minuman itu berakhir dipakaian seorang gadis.

“Joseunghamnida..Joseunghamnida” Ucap namja itu membungkukkan badannya berkali-kali

Gadis itu tidak menjawab malah mengusap-usap bajunya dengan tissue.

“Joseunghamnida Agassi..Gwenchana?”

“Gwenchana” gadis itu mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk dan beranjak ke toilet

Namja itu tertegun, ia begitu mengagumi kecantikan gadis yang berada didepannya beberapa saat yang lalu. Sesaat, ia kembali tersadar dan menyusul gadis itu ketoilet.

Taeyeon menyandarkan tubuhnya ditembok depan toilet perempuan, menunggu seorang gadis. Tidak lama kemudian, gadis yang ia tunggu akhirnya keluar.

“Joseunghamnida..Gwenchana?” Tanya taeyeon

“Ah..Gwenhcana..Kau tidak perlu mengikuti seperti ini” jawabnya tersenyum singkat dan beranjak pergi

“Chokyo..” taeyeon menahan pergelangan tangannya

“Ne?” gadis itu berbalik dan menatap taeyeon

“Boleh ku tahu namamu?”

Gadis itu tampak berpikir sebentar “Tiffany” jawabnya tersenyum dan beranjak pergi

+++

Tiffany tersenyum mengingat kebodohan suaminya saat itu.

“Apa yang membuat mu tersenyum seperti itu sayang?” taeyeon muncul dibelakang kursi besar tiffany dan memeluknya dari belakang

“Ani..” ucapnya dan kembali menekan tombol next dikeyboard laptopnya

“Ah..Foto lama ternyata”

Tiffany hanya tersenyum

“Ingat yang ini?” Tiffany bertanya saat layar laptopnya menunjukkan foto mereka berdua sedang menikmati sarapan dengan telur dadar yang gosong

“Tentu saja..haha” taeyeon tertawa mengingat kejadian itu

+++

Pagi itu, tiffany tengah sibuk didapur. Mencoba memasakkan sarapan untuk kekasihnya. Saat tangannya tengah sibuk menggoreng telur, taeyeon muncul dari belakang.

“Sedang apa sayang?” manja taeyeon sambil memeluk tiffany dari belakang

“Tae~ kau mengagetkanku~ Aku sedang masak, kau duduk saja disana” suruh tiffany

“Kau mengusirku?” Tanya taeyeon memperdalam wajahnya dileher tiffany

“Bukan begitu..Kau membuatku tidak konsen” ucap tiffany

“Cium dulu” ucap taeyeon menunjuk pipi kanannya

“Tae~” Tiffany mulai melupakan masakannya

“Hey..Ayolah..Aku kekasihmu”

“Aku sedang memasak kim taeyeon” tiffany mengubah posisinya menghadap taeyeon

“Sini..Kau atau aku?” ucap taeyeon mendekatkan wajahnya kewajah tiffany, membuat tiffany kaget luar biasa karena sampai sekarang, yah, mereka belum pernah melakukannya.

“Ya!” ucap tiffany dan mendorong wajah taeyeon menjauh

“Kau tidak ingin melakukannya?”

“Oh..Ayolah tae~ Apa yang terjadi padamu? Kau salah minum obat?”

Taeyeon hanya terdiam, ia mengembalikan posisi tiffany dan memeluknya dari belakang, posisi awal mereka.

“Telurmu gosong, baby” bisiknya ditelinga Tiffany

Tiffany tersadar dan segera mematikan kompor gas didepannya.

“INI SEMUA GARA-GARAMU KIM TAEYEON!”

+++

“Itu salahmu” ucap tiffany

“Apa? mana ada, kau yang salah..haha”

“Kau yang salah bodoh! Kau menghancurkan konsentrasiku yang sedang memasak”

“Kau yang tidak bisa memasak” taeyeon menjulurkan lidahnya

“Ish” Tiffany mencubit lengan lelaki itu yang masih melingkar diperutnya

“Araso..araso..mianhe” ucap taeyeon

Tiffany tersenyum dan kembali menekan tanda next

Mereka berdua terpaku dengan foto yang sekarang terpampang dilayar laptop tiffany, mereka berdua saling bertatapan.

“Ingat yang ini?” Tanya tiffany

Taeyeon mengangguk “Maaf”

“Ani..Bukan salahmu”

+++

“Ini salahmu!” Tiffany berteriak

“Kenapa salahku? Salahmu!” Taeyeon juga sedikit berteriak

“Kau yang salah! Kau tidak menungguku!”

“Kau tidak memberitahuku!”

“Seharusnya kau bisa menungguku tanpa ku beritahu!”

“Mana ku tahu! Ku kira kau sudah pergi bersama selingkuhanmu?” sindir taeyeon

“Apa?! Aku tidak berselingkuh!”
“Aku melihatnya!”

“Aku tidak pernah melakukannya!”

“Jelas-jelas aku melihatnya! kemarin malam bukankah kau diantar pulang olehnya?”

“Dia hanya rekanku dan kebetulan saat itu arah jalan pulang kami searah! Aku hanya tidak mau merepotkanmu! Kenapa kau berpikir negative seperti itu!”

“Seharusnya kau memintaku menjemputmu! Aku tidak pernah merasa repot! Bilang saja kalau kau memanfaatkan kesempatan berdua dengannya”

Tiffany mengepalkan tangannya erat

“Sekarang kita tidak membahas masalah itu! Yang kubahas masalah tadi pagi! Kau tidak menungguku! Dan itu salahmu!”

“Itu inti permasalahannya! Semua itu salahmu!”

“Jadi kau mau apa?” tiffany memberanikan dirinya untuk bertanya , sekarang ia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya

Taeyeon terdiam mencoba mengontrol emosinya

“Kau mau mengakhirinya?” Tanya tiffany

Taeyeon masih tetap terdiam

“Kita putus!” ucap tiffany dan melepas cincin silver ditangan kirinya

“Aku tidak bilang ingin putus!” suara taeyeon masih meninggi

“Untuk apa kita mempertahankannya? Tidak ada yang perlu dipertahankan lagi” ucap tiffany dan mengembalikan cincin silver itu ketangan taeyeon, tetapi taeyeon malah mengepalkan tangannya dan tidak menerima

“Terimalah, aku tidak pantas untukmu” ucapnya dan memberikan cincinnya ditelapak tangan taeyeon dan menutupnya kembali

Tiffany beranjak pergi dari ruangan itu, sedangkan taeyeon mengepalkan tangannya kuat.

Ia kemudian menahan pergelangan tiffany, sedangkan tiffany masih terdiam ditempatnya, tidak bergerak sedikitpun. Taeyeon kemudian menarik tangan tiffany kuat dan membuat gadis itu jatuh kedalam pelukannya.

“Maafkan aku” ucap taeyeon lirih

Sedangkan tiffany hanya mengeratkan pelukannya dan tidak bersuara sedikitpun karena memang ia sudah menangis sejak tadi.

+++

Tiffany tersenyum pahit mengingat kenangan itu.

“Aku yang salah..Maafkan  aku” ucap tiffany tertunduk

“Hey~ bukan salahmu, aku yang terlalu emosi saat itu”

“Ani..Semua memang salahku”

“sudahlah fany~ semua sudah berlalu” ucap taeyeon dan tangannya sengaja menekan cepat-cepat tanda next dan berhenti disebuah foto.

“Aku suka yang ini” ucap taeyeon
“Aaaaaa!!! Memalukan!” tiffany menutup layar laptopnya dengan kedua tangannya kemudian ia menekan tombol next , sedangkan taeyeon menekan tombol back dan keduanya beradu tangan untuk beberapa saat.
“Kau ini kenapa? Ini sangat memalukan bodoh!” ucap tiffany yang akhirnya mengalah

“Kenapa kau harus malu? bahkan sekarang kita melakukannya tiap hari” ucap taeyeon yang berhasil membuat rona merah diwajah tiffany

“Tetap saja memalukan” ucap tiffany menutup wajahnya

“Karena saat itu..yang pertama yaa?” goda taeyeon

“YA!”

+++

Taeyeon dan tiffany sedang asik foto berdua dikamar taeyeon, tiffany kembali melihat foto-foto yang mereka ambil beberapa waktu yang lalu.

“Yang ini jelek” ucap tiffany, ia terlalu sibuk sendiri dan mengomentari foto-fotonya sendirian sedangkan taeyeon tidak peduli dan berbaring santai diatas tempat tidurnya

“Aigoo..wajahku sangat aneh” Komentarnya lagi

Taeyeon yang merasa dicuekin mulai mencari akal, tanpa sepengetahuan tiffany, taeyeon tiba-tiba bangkit dan mencium pipi kiri tiffany. Tiffany kaget bukan main dan segera menatap taeyeon tajam.

“YA! Apa yang kau lakukan?”

Taeyeon tidak menjawab malah dengan beraninya mencium kilat bibir manis tiffany.

“YA! Kim Taeyeon! Mati Kau!” ucapnya berniat memukul namja didepannya tapi sayang, namja didepannya terlalu hebat untuk menghindar

“YA! Kemari kau!”

“Oh..Ayolah fany~ aku sudah menjadi kekasih mu selama 4 tahun dan kau masih tidak mengizinkanku menikmatinya?” goda taeyeon

“YA! Kim Taeyeon! Kau benar-benar cari mati!” ucapnya mencoba bangkit tapi dengan cepat taeyeon menahannya dan membuatnya terduduk kembali, ia kemudian mendekatkan wajahnya kewajah tiffany

“Y-YA! Apa yang kau lakukan?!” Tanya tiffany panik

Taeyeon tidak menghiraukan tiffany dan terus mendekatkan wajahnya, ia bahkan menutup matanya. Dan pada akhirnya, tiffany juga menutup matanya membiarkan ciuman itu tercipta sampai tubuhnya menyentuh kasur dengan taeyeon diatasnya.

+++

“Aaaaa!! Memalukan! Memalukan!” Ucap tiffany menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi

“Kau sudah sangat mahir saat itu walau baru pertama kali” Taeyeon terus menggoda istrinya

“YA! Berhenti menggodaku! Ish! Kau menyebalkan!” Tiffany mencubit lengan taeyeon lagi yang kembali melingkar diperutnya.

“Akh! Araso..araso!” ucap taeyeon dan mencubit hidung tiffany

Tiffany kembali menekan tanda next, terus sampai foto terakhir mereka, foto lamaran taeyeon dan foto pernikahan mereka. Keduanya tersenyum.

“The greatest moment” ucap taeyeon

“Yeah” Tiffany tersenyun

+++

Taeyeon menuntun tiffany berjalan karena mata tiffany kini sedang ia tutup dengan tangannya.

“Tidak boleh mengintip yaa?!”

“Kau mau bawa aku kemana tae”

“Sebentar lagi sampai , bersabarlah”

“Aku susah berjalannya”

“Aku sedang menuntunmu”

“Tetap saja susah bodoh!”

Taeyeon diam tidak menjawab dan terus fokus dengan jalan didepannya.

“JJa~ sampai” ucap taeyeon menyingkirkan tangannya dari mata tiffany

“Apa? kalau melihat pemandangan seperti ini, kenapa harus menutup mataku?” celoteh tiffany ketika mendapati taeyeon hanya membawanya keatas gedung apartemen mereka

“Ini bukan pemandangan biasa”

“Memangnya apa yang berbeda?”

“Bersabarlah..kau ini tidak sabaran sekali”

“Hah~ baiklah” tiffany menurut dan setelah 5 menit menunggu

BAM!! POP! POP! Ia dikejutkan dengan suara kembang api.

“Wahh..indah sekali” ucap tiffany mendongak menatap langit

“Itu hatiku” tunjuk taeyeon pada salah satu kembang api yang berbentuk hati

“Dasar! Hatimu ya didalam sana , mana ada diatas sana” ucap tiffany masih menatap langit

Setelah 15 menit kembang api dimainkan, akhirnya habislah pertunjukan malam ini.

“Sudah selesai? Ayo kita pulang”

“Belum”

“Mana?”

“Kau ini tidak sabaran sekali”

“Ini sudah malam tae dan udara diluar sangat dingin nanti kita sakit”

“Ini yang terakhir” ucap taeyeon

“Mana?” Tanya tiffany menatap langit

“Kalau kita berada diatas yah lihatnya kebawah bukan keatas..dasar” taeyeon mengacak rambut tiffany

Satu..Dua..Tiga..
Tiffany tertegun dengan pemandangan dibawahnya, lampu-lampu dibawah situ membentuk namanya, dengan warna favoritnya, warna pink. Dan selanjutnya, lampu pink dibawah sana berganti dari tiffany hwang menjadi Will , kemudian diganti lagi dengan kata You, terus berganti lagi dengan kata marry dan terakhir menyala dengan kata Me. Tiffany kaget bukan main, ketika hampir seluruh kota seoul menghidupkan lampu berwarna pink dan menciptakan sebuah kalimat yang dapat ia baca dari atas sini.

“Tiffany hwang, Will you marry me?” Taeyeon berjongkok didepannya dengan sebuah cincin ditangannya

Tiffany menatap haru pemandangan didepannya, kim taeyeon benar-benar sosok yang bisa membahagiakannya dan begitu mengerti dirinya. Kenapa ia harus menolaknya? Ketika ia juga memiliki hati yang sama dengan taeyeon. Tiffany kemudian mengangguk dan membuat taeyeon memamerkan hampir seluruh giginya. Ia kemudian menyematkan cincin itu ditangan kanan tiffany dan berdiri memeluknya.

+++

“The end~” ucap taeyeon

Bulir airmata terjatuh dari pelupuk mata tiffany mengingat kejadian saat itu

“Hey..Jangan menangis” ucap taeyeon berusaha menenangkan

“Aku tahu aku namja yang paling romantic yang pernah ada” Bangga taeyeon dan mengakibatkan dirinya kembali mendapat cubitan ditangannya

“Aw~ hehe..jangan menangis lagi..sini ikut aku” ucap taeyeon dan menuntun tiffany berjalan kejendela kamar kerja tiffany.

“Nah..Sini” ucap taeyeon dan memposisikan tiffany berdiri didepannya sedangkan ia berdiri dibelakang, ia kemudian menggenggam kedua punggung tangan tiffany dan melingkarkan tangan mereka keperut tiffany. Keduanya menatap bulan yang bersinar terang dan bulan penuh itu memantulkan sinarnya dan membuat lingkaran silver dijari manis tangan kanan mereka bersinar terang.

“Aku mencintaimu” bisik taeyeon

Tiffany menatap taeyeon yang berada dibelakangnya, ia sedikit mengangkat kepalanya karena namjanya itu memang lebih tinggi darinya.

“Gomawo~” ucap tiffany dan bibir mereka kembali menyatu untuk kesekian kalinya, ciuman hangat yang penuh cinta.

Tiffany kemudian menyudahinya dan mengalungkan tangannya dileher taeyeon dan taeyeon dengan automatis memeluk pinggang tiffany. Mereka sedikit menggerak-gerakkan pergerakan mereka, seperti sedang berdansa.

“Apa kau ingin melakukannya malam ini?” Taeyeon kembali menggoda tiffany

“Aku lelah tae” Tiffany menolak halus

“Araso..Apa kau ingin beristirahat?” Tanya taeyeon perhatian

“Ani..seperti ini..sebentar saja..” ucap tiffany masih terus mengayun-ayunkan kakinya.

Tiffany kemudian menekan tengkuk taeyeon dan berbisik ditelinganya “Aku juga mencintaimu”

 

The End

I Would [One Shot]

Annyeong!! 

V thor datang membawa ff lama ato baru yaa?!

gini V thor jelasin

Bagi yang penasaran sama ending it’s time to face the truth 

ini v thor bikinin sedkit situasi endingnya then nih ff termasuk sequel juga

Kacau yaa?!

Pokoknya ff ini dibagi jadi take 1 and atake 2

take 1 itu bisa dibilang ending dari it’s time to face the truth

take 2 itu bisa dibilang sequelnya

Nah..untuk genre nya , v thor sendiri juga bingung

Terserah Readers aja deh mikirnya gimana 

hahaha

masih ingat ff it’s time to face the truth? kalo dah lupa 

ulang baca aja dlu 

hahaha

biar seru bacanya 

wkakaka

#DasarAuthorAneh

Maap yaa

wkakaka

Oke, selamat menikmati~

Main Cast : Kim Taeyeon

                    Tiffany Hwang

Theme song : Henry – I Would

 

I Would

Take 1

Kedua insan itu sedang duduk dibangku taman ditemani langit sore yang begitu indah. Hening.. tidak ada yang berucap satu katapun dari mereka. Masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Gadis itu, tiffany hwang kembali mengenang masa pahit itu. Masa dimana gadis itu meninggalkannya. Setelah bertahun-tahun ia pergi, kenapa ia harus kembali lagi?! Ya! Benar! Gadis itu sangat membencinya! Sangat membencinya! Karena gadis itu telah mengambil penuh hatinya! Bahkan menyiksanya karena ia masih mencintainya!

“Aku sekarang…dengan siwon oppa” ucap gadis itu, tiffany hwang

“Benarkah? Selamat yaa.. aku juga sekarang sedang menjalin hubungan dengan salah satu aktor jepang” gadis imut itu tetap terlihat datar dan juga menceritakan keadaannya sekarang

“Kau sangat sukses yaa sekarang, selamat atas kesuksesan mu” ucap tiffany lagi masih terus menatap lurus

“Terima kasih, kau juga” ucap taeyeon

“Bahkan hidupmu lebih baik” ucap tiffany tetap menatap kedepan

Taeyeon mengalihkan tatapannya, menatap sosok cantik disampingnya “Bahkan aku tidak pernah lebih baik” ucapnya dalam hati

Mendengar tidak ada jawaban, tiffany mengalihkan pandangannya dan saat itu juga mata itu, mata yang telah lama tidak bertemu, mata yang seakan rindu akan pancaran kasih didalamnya bertemu untuk beberapa saat.

“Dan aku juga menjalani kehidupan yang sangat baik” ucap tiffany mengalihkan pandangannya kedepan

“Selamat untuk itu” hanya ucapan singkat itu yang diberikan gadis itu

Dan detik berikutnya, keduanya kembali terdiam sampai sosok seorang lelaki berjalan mendekat dan menyadarkan mereka.

“Hai..sedang apa?” sapa lelaki itu

“Ah..Oppa” panggil tiffany dan segera berdiri dari duduknya

“Annyeonghaseyo siwon oppa” sapa taeyeon sopan , bagaimanapun mereka pernah menjadi satu keluarga yaitu SM TOWN.

“Ah..Taeyeon bagaimana kabarmu?” Tanya siwon

“Baik-baik saja oppa, oppa datang menjeput tiffany?”

“Ah..iya” jawabnya

“Ah.. hari sudah semakin gelap. Kalau begitu aku juga ingin pulang, tolong jaga dia baik-baik oppa. Dan selamat atas hubungan kalian” ucap taeyeon tersenyum dan membungkukkan badannya sekilas, kemudian berlalu pergi meninggalkan tiffany dan siwon.

+++

Take 2

“Kau sudah mendengar laguku? Ini untukmu”

Tiffany berdiri didekat jendela dikamarnya, memasangkan earphone dan memejamkan matanya mendengar alunan lagu yang bagitu lembut

Nothing has ever broken me like you did
No one I ever wanted more than you
Nobody else can make a man so weak
Make him fall in love so deep Baby

No one has ever known me like you did
There’s just no other girl to see me through
And every single memory I know
Reminds me that I’m all alone, all alone

If I could just get over you I would
Don’t wanna love you anymore
And missing you is like fighting a war
It’s a battle I’m losing
And I’d give up girl if I could
If I could walk away as easily as you I Would

Thought I’ve seen enough to know it all
But not enough to know how it feels to fall
But the kind of pain you left me with
It never seems to heal
And it never lets me go

If I could just get over you I would
Don’t wanna love you anymore
And missing you is like fighting a war
It’s a battle I’m losing
And I’d give up girl if I could
If I could walk away as easily as you I Would

Tell me how do I live with tainted love?
Tell me how can I feel no feelings?
Is there a way to leave it all behind?

If I could just get over you I would
Don’t wanna love you anymore
And missing you is like fighting a war
It’s a battle I’m losing
And I’d give up girl if I could
Just tell me how to walk away
Away from loving you And I Would

 

“Kau masih mencintainya?” Ucap siwon berdiri disamping tiffany dan membuat tiffany sontak melepaskan earphonenya

Tiffany hanya diam , menatap langit-langit gelap tanpa bintang diatas sana tanpa menjawab pertanyaan siwon.

“Jadi..Apa keputusanmu?” Siwon terus bertanya

Tiffany masih terdiam

“Aku akan melepaskanmu untuknya” ucap siwon menatap lurus

Tiffany menatap siwon tak percaya “Apa yang kau katakana? Aku memilihmu oppa”

“Benarkah?” Tanya siwon menatap tiffany

“Mm..” Jawab tiffany mengangguk mantap

“Haha..Kalau boleh jujur, kau sudah seperi adikku sendiri fany-ah. Aku menyayangimu dan menginginkan kebahagiaanmu. Aku tidak keberatan jika kau kembali padanya”

Tiffany terdiam sesaat “Dia tidak pernah memintaku kembali oppa.. aku sudah mulai melupakannya”

“You did it?”

“Yes, I did it”

“Are You Sure?”

“Of course”

“Don’t ever lie to yourself baby~” ucap siwon mengelus lembut kepala tiffany

Dan tiffany kembali terdiam, ia terlalu lelah dengan semuanya.

+++

If I could just get over you I would
Don’t wanna love you anymore
And missing you is like fighting a war
It’s a battle I’m losing
And I’d give up girl if I could
If I could walk away as easily as you I Would

 

Taeyeon memejamkan matanya mendengar lagunya sendiri, lagu yang ia nyanyikan, lagu yang ia buat sendiri, lagu yang mencerminkan keadaannya sekarang. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan mendekati jendela dikamarnya melihat langit-langit gelap tanpa bintang sama seperti yang dilakukan tiffany sebelumnya.

“If I could go back in time, I would” ucap taeyeon , nada penyesalan terdengar dari pengakuannya

“Regret is the great punishment for a stupid person like me”

“Aku bahkan menyiksa diriku sendiri, aku bahkan tersiksa dengan keadaan ku sekarang”

“Bagaimana mungkin aku bisa menjalani kehidupan seperti ini?! Sampai kapan aku akan menjalaninya?!”

“Aku benar-benar tidak berguna!” taeyeon memukul kepalanya frustasi

“Aku terlalu mencintaimu untuk melupakanmu”

“Aku merindukanmu”

“Tiffany hwang”

+++

Tiffany berjalan dipinggir trotoar, pikirannya sangat kacau saat ini. Ia tidak mempedulikan dinginnya angin malam yang begitu menusuk, saat ini ia hanya ingin menenangkan dirinya.

“Terkadang hidup ini lucu fany-ah, kenapa kita harus dihadapkan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita? Kenapa ia harus kembali ke kehidupan kita? Setelah ia pergi meninggalkan luka dalam dan kembali dengan membawa luka yang sama. Tapi, inilah yang namanya takdir fany-ah. Tuhan selalu memberikan yang lebih baik untuk kita. Kau tidak perlu bingung dengan masalahmu, cukup mengikuti kata hatimu”

“Ini tidak segampang yang kau pikirkan oppa”

“Aku pernah mengalaminya fany, walaupun tidak persis denganmu, aku pernah mengalaminya. Aku bahkan ditinggalkan orang yang sangat aku sayangi untuk selamanya dan aku sangat menyesal. Karena aku terlalu egois saat itu, aku tidak peka dengan segala kebohongannya. Aku membohongi diriku sendiri dan sekarang aku hidup dengan penuh penyesalan”

Tiffany tersadar dari lamunannya dan langkahnya terhenti saat ia dihadapkan dengan orang itu, LAGI.

“Mencari udara malam?” Tanya taeyeon didepannya

“Ya..bagaimana denganmu?”

“Sama.. mau ikut denganku?”

“Kemana?”
“Ikut saja..Ayo” ucap taeyeon menggenggam erat tangan tiffany dan membimbingnya berjalan

+++

Taeyeon dan Tiffany kembali mendatangi taman ini, taman yang baru tadi sore mereka datangi. Tiffany terdiam menghentikan langkahnya dibelakang taeyeon.

“Kenapa?” Tanya taeyeon

Tiffany tertunduk diam

“Apa kau tidak boleh menemaniku? Sebentar saja” ucap taeyeon memohon

Akhirnya tiffany hanya menurut dan mengikuti taeyeon duduk dibangku taman

“Apa pacarmu akan marah?”

Tiffany menggeleng pelan “Secara tidak langsung, ia mengakhiri hubungan kami”

“Maaf..” ucap taeyeon menunduk

“Bukan salahmu”

“Ku kira ini salahku?” ucap taeyeon dan menatap tiffany

“Tidak ada hubungannya denganmu”

“Dan kukira semuanya karena ku?” ucap taeyeon lagi

Tiffany hanya terdiam

“Fany-ah” panggilan awal dari taeyeon sejak pertemuan mereka

“Kenapa?” Tanya tiffany, berusaha bersikap sebiasa mungkin

“Maafkan aku..”

“Sudah kukatakan bukan salahmu”

“Untuk semuanya”

Tiffany terdiam begitu menyadari maksud taeyeon

“If I could go back in time, I would” taeyeon mengungkapkan penyesalannya

Tiffany tetap terdiam

“Kau sudah mendengar laguku?”

Tiffany hanya mengangguk

“Semua itu tulus dari hatiku”

Tiffany masih terdiam , tidak berniat mengeluarkan sepatah katapun

“Bagaimana menurutmu laguku?” taeyeon mencoba tersenyum

Tiffany terdiam sesaat “If I could go back in time, I would” ucap tiffany kemudian

Taeyeon dan tiffany kembali terdiam , menatap langit bersamaan , membayangkan jika saat itu tidak pernah terjadi. Akankah mereka menjalani kehidupan yang lebih baik? Takdir adalah takdir. Sekarang mereka hanya bisa menunggu, menunggu untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

The End

 

JJa~ Gimana? hahaha

Maaf yaa gaje gitu

 

Payphone [OneShot]

Annyeonghaseoooooooooooooo~

V thor kembali!!!!!!!!!

ada yang kangen?! hahaha
first hari ini ulang tahun V thor^^ seneng bangetz dapat kejutan dari temen-temen~

dan yang kedua! V thor bener-bener minta maaf gak bisa sambungin love in toilet neg-Blank bangetz! Joseunghamnida yorobun~

Nah! silahkan menikmati cerita romantis V thor~

PAYPHONE

One Shot

Main Cast : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang

Other Cast : Others member (maybe)

Genre : GenBen

 

Karena..

Pada saat itu hujan turun deras

Karena..

Pada saat itu aku dan dia berada didalamnya

Karena..

Pada saat itu koin milikku jatuh

Dan pada saat itu..

Aku jatuh cinta…

 

“Wah..Hujan..” gumam seorang gadis yang baru saja keluar dari sebuah café. Ia mengeluarkan ponselnya dari tas yang kelihatannya yah! Sangat mahal itu.

“Sempurna! Hujan dan handphone-ku tidak berfungsi sama sekali dikarenakan baterainya yang habis! Padahal aku harus menghubungi orang rumah! Aigoo!” omelnya terus menerus

Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan kembali masuk kedalam café itu.

“Maaf..” ucapnya

“Ya? Ada yang bisa saya bantu nona?” Tanya pelayan café sopan

“Maaf..Bolehkah saya meminjam telepon café ini?” Tanya gadis itu sopan

“Maaf nona..tetapi jaringan telepon disini sedang rusak jadi sedang tidak bisa dipakai”

“Ah..okay..terimakasih” ucapnya dan sedikit membungkuk

Baru berjalan beberapa langkah ia kembali membalikkan badannya

“Tuan..”

“Ya?”

“Handphone? Apa anda memiliki handphone? Bisa pinjamkan saya?” Tanya gadis itu masih berharap memiliki harapan

“Maaf..tidak ada”

“Oh..Baiklah..terimakasih”

“Sama-sama..Nona?” panggil pelayan itu ketika mengingat sesuatu

“Dae?”

“Jika anda benar-benar membutuhkannya, didepan sana, tidak jauh dari sini ada telepon umum. Anda bisa memakainya”

Gadis itu tersenyum “Terimakasih” ucapnya dan berjalan keluar

“Nona?” panggil pelayan itu lagi

“Ya?”
“Diluar sana hujan sangat deras, apa anda memerlukan payung?” Tanya pelayan itu sopan

“Tidak..Terimakasih.. aku pergi dulu” ucapnya dan membungkukkan badannya singkat.

+++

Gadis itu keluar dari café tersebut sambil merutuki semua hal yang menimpa dirinya. Ia menatap langit dan menghela nafasnya. Ia berlari-lari kecil menembus hujan sambil meletakkan tasnya diatas kepala untuk melindungi dirinya dari hujan menuju telepon umum. Begitu sampai, ia langsung membuka pintu telepon umum tersebut dan langsung masuk kedalamnya. Tanpa menunggu, ia merogoh tasnya dan dompetnya, akan tetapi hasilnya nihil! Satu koin pun tidak ditemukannya! Dan ia mulai merutuki semua hal-hal yang terjadi padanya hari ini.

“Aku ini sedang sangat sial sekali!” omelan pertamanya terdengar

“Kalau bukan karena bos bodoh itu! Aku tidak akan berakhir seperti ini! Kenapa harus aku? Kenapa tidak yang lain saja?! Kenapa harus menugaskanku ke tempat seperti ini?! Teknologinya payah! Jaringannya susah! Handphone saja tidak ada! Payah! Hanya ada telepon umum?! What the hell-“ tiba-tiba omelannya terhenti ketika seorang namja yang sedikit lebih tinggi darinya dan imut juga agak sedikit tampan menurutnya..masuk kedalam box telepon umum itu ang awalnya sudah sempit! Sekarang menjadi lebih sempit! Ia baru saja akan memulai omelannya lagi kepada namja itu ketika namja itu bersuara terlebih dahulu.

“Maaf..Diluar hujan deras dan didekat sini tidak ada tempat berlindung selain telepon umum ini”

“Ah..Iya” jawab gadis itu ramah.. didalam hati ia merutuki dirinya sendiri kenapa jawabannya bertolak belakang dengan pikirannya

“Apa kau keberatan? Kalau kau keberatan aku akan keluar”

“Tidak..Tidak apa-apa..Diluar memang hujan sangat deras” gadis itu merutuki dirinya sendiri lagi

Namja itu tersenyum, gadis itu memperhatikannya dari atas sampai bawah. ‘Namja ini..manis juga’ pikirnya. Tetapi sesaat kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya ‘Apa yang aku pikirkan’ Sesaat ia dapat melupakan kekesalannya tadi.

“Apa kau mau telepon?” Tanya namja itu tiba-tiba

“Ah..Nggak eh iya”

“Haha..kau lucu sekali..Kau mau telepon atau nggak?” Tanya namja itu ramah

“Awalnya iya! Tetapi ketika menyadari kalau aku tidak memiliki koin satu biji pun..maka aku nggak jadi menelepon”

“Ah..Nih..pakai Handphoneku saja” Tawar namja itu sembari menyodorkan handphonenya kepada gadis disebelahnya.

“Jinja?” ucap gadis itu dan menerima handphone yang diberi namja itu

“Ne” namja itu tersenyum

Dengan cepet gadis itu menekan beberapa nomor dan men-dialnya.

“Loh? Kok gak bisa?” ia melihat layar handphone milik namja itu, setelah menyadari sesuatu, raut wajah gadis itu yang awalnya senang berubah masam dan mendung seperti cuaca hari ini.

“Kenapa?” Tanya namja disebelahnya

“Tidak ada sinyal” jawabnya lesu sambil mengembalikan handphone kepada si pemilik

“Jinja? Ah! Jaringan sini memang payah!”

“Iya..” jawab gadis itu lesu

“Tunggu! Sepertinya aku memiliki koin!” ucap namja itu kemudian karena tidak tega melihat raut lesu dari gadis sebelahnya

“Jinja?” gadis itu kembali bersemangat

Namja disebelahnya hanya mengangguk dan mulai merogoh dompetnya dan saku jas juga saku celananya.

“Tidak ada?” Tanya gadis disebelahnya, kembali raut sedih terpancar

Namja itu tidak menjawab, masih terus merogoh sakunya

“Dapat!” jawabnya setelah penuh perjuangan mencari sebuah koin

Gadis itu tersenyum dengan eyesmile. Namja itu mencoba mengoper koin itu dari tangannya ke tangan gadis itu. Sayangnya, karena basah, koin itu meleset dari tangan namja itu dan jatuh dilantai box telepon umum. Namja dan gadis itu mengambil koin itu secara bersamaan, tangan mereka bersentuhan! Mata mereka bertemu! Karena mereka mengambilnya dengan keadaan membungkuk dan dikarenakan box yang memang awalnya sudah sempit itu mengakibatkan hampir tidak ada jarak diantara wajah mereka. Beberapa detik setelahnya, mereka berdua tersadar dan buru-buru mengubah posisi mereka.

“Maaf..Ini koinnya” ucap namja itu penuh kecanggungan

“Terimakasih” ucap gadis itu tidak kalah canggungnya dan segera memasukkan koin itu kedalam lubang telepon umum itu dan menekan beberapa nomor.

Tut..tut..tut.. 
“Yoboseyo?”

“Jessi? Katakan pada Appa..aku telat pulang.. kalau bisa pulang hari ini, aku pulang. Kalau tidak, mungkin besok. Disini hujan deras sekali. I’m in a payphone box now”

“Okay”

“Baiklah”

“Gomawo”

“Bye~”

Gadis itu memutuskan sambungan teleponnya. Ia kembali berdiri bersebelahan dengan namja tadi dengan posisi menghadap keluar menatapi hujan yang turun dengan deras.

“Adikmu?” Tanya namja disampingnya

“Hm? Bukan..Sepupuku”

“Oh..” “Ngomong-ngomong kita belum kenalan..Aku kim taeyeon” ucap namja itu mengeluarkan tangan kanannya untuk menjabat.

“Tiffany” gadis itu menjabat tangan namja itu

“Nama yang indah sama seperti pemiliknya” gumam kim taeyeon

“Dae?”

“Ani..Aku tidak bilang apa-apa” taeyeon mencoba menyangkal

“Oh..” tiffany hanya menjawab singkat

“Apa kau kedinginan?” Tanya taeyeon seraya melepas jasnya

“Tidak..”

“Pakailah..Hujannya sangat deras” ucap taeyeon seraya memakaikan jasnya untuk gadis disampingnya

“Terimakasih”

“Sama-sama”

Kedua insan itu berdiri tegak menatap lurus kedepan. Keheningan menyelimuti mereka berdua, yang terdengar hanya suara deru hujan dan hembusan nafas berat dari pihak wanita.

“Haahh..sampai kapan hujan ini akan berhenti?! Aku lelah” ucapnya sambil mendongak dari dalam menatap langit.

“Kau bisa istirahat dulu..kalau tempat ini terlalu kecil, aku akan keluar” ucap taeyeon menyarankan dan mengambil langkah untuk keluar tetapi tiffany menahan tangannya

“Tidak apa-apa..diluar hujan deras, kau bisa sakit” ucap tiffany perhatian

“Aku tidak keberatan”

“Gwenchana..aku tidak apa-apa”

“Araso..Apa kau kedinginan?” Tanya taeyeon, entah sejak kapan namja itu mulai menaruh perhatian lebih pada gadis itu

“Aniya..”

Taeyeon mengambil kedua tangan gadis itu dan menggosok-gosokkannya dengan tangannya sendiri dan meniup kedua tangan gadis itu agar hangat. Gadis itu tertegun. Taeyeon sendiri tidak tahu apa yang ia lakukan, mungkin ia sudah kehilangan akal sehatnya. Tetapi, ia benar-benar tidak bisa melihat gadis disampingnya ini kedinginan. Ada secuil perasaan aneh yang tumbuh dihatinya.

“Sudah hangat?” tanyanya sambil menatap gadis itu dengan tangan yang masih memegang tangan milik tiffany

“N..ne” ucap tiffany canggung dan menarik kedua tangannya dari namja dihadapannya

“Ah..Maaf” ucap taeyeon ketika menyadari perbuatannya

Tiffany hanya tertunduk dengan posisi awalnya, berdiri menghadap kedepan. Ia merasa aneh dengan namja disampingnya juga perasaannya mungkin (?) keheningan kembali melanda mereka. Namun setelah beberapa saat keduanya terdiam, hujan diluar terlihat sudah reda. Para penghuni box telepon itupun terlihat senang, tidak! Tidak keduanya! Hanya si gadis yang merasa senang.

“Ah?! Akhirnya reda juga~ aku harus buru-buru pulang ke seoul. Gamsahamnida taeyeon-ssi” ucap gadis itu seraya melepas jas milik namja yang sedari tadi bersamanya

“Kau tinggal diseoul?”

“Ne~” ucapnya seraya keluar dari kotak telepon umum

“Kalau begitu.. Jika lain kali kita berkesempatan bertemu, kembalikan jas ini” ucap namja itu memakaikannya jasnya diatas kepala tiffany dan berlari meninggalkan tiffany

“Taeyeon-ssi…” panggil tiffany sedikit berteriak, berharap taeyeon dapat menjelaskan maksudnya namun hasilnya nihil, bahkan bayangan taeyeon saja sudah tidak dapat ia lihat.

“Apa maksudnya?!” Tanya tiffany bingung pada diri sendiri

Sesaat ia terdiam, akhirnya ia pergi meninggalkan tempat itu. Tak mau ambil pusing dengan ucapan namja itu dan yang ia pikirkan sekarang hanya keluarganya.

+++

One Month Later

#SEOUL

Suasana pagi disebuah keluarga ini sangat indah, hari ini adalah hari minggu dan keluarga hwang sudah berkumpul diruang tamu mereka dan menjalani rutinitas mereka sehari-hari. Memang, hubungan keluarga ini sangat harmonis, semua orang mengidamkan hubungan keluarga yang seperti ini. Walaupun didalam keluarga mereka sudah kehilangan sosok ibu, namun gadis didalam keluarga ini adalah gadis yang sangat kuat yangtelah mengambil peran ibu itu. Ayahnya sangat menyayangi putri satu-satunya itu. Tetapi, putrinya itu sangat sibuk mengurus keluarga sampai lupa dengan dirinya sendiri. Ayahnya bahkan sangat mengkhawatirkan putrinya.

“Fany baby..kapan kau bawa calon mantu daddy kerumah?” ucap ayahnya sambil menyeruput kopi

“Appa! Aku tidak mau memikirkan itu sekarang”

“Honey..kamu sudah besar, kau sudah boleh mencarinya”

“Tak tau tuh eonnie, lagipula mana ada yang mau sama eonnie tuh.. sudah tua, cerewet lagi” ledek Jessica, sepupunya sambil terus menekan remote TV mencari-cari acara TV yang cocok

“Shut up!” ucap tiffany memukul Jessica dengan bantal

“Daddy..semua itu ada saatnya.. kita hanya perlu menunggu” ucap tiffany dengan gaya ibu-ibu ceramah menatap sekilas appanya dan kembali sibuk dengan buku bacaannya

“Fany-ah..Daddy sudah tua..sudah mau menimang cucu”

“Daddy timang saja cucu dari jessi” jawab tiffany cuek

“Direktur Kim..Direktur Kim”

“Enak saja..tunggu tuh cowok nembak gue baru gue nikah” ucap Jessica menunjuk layar TV yang menampilkan gambar seorang pria tampan dan berwibawa sedang dikejar beberapa wartawan untuk dimintai penjelasan

Tiffany dan ayahnya sontak melihat kelayar televisi

“Jangan bermimpi” ucap ayah tiffany

Sedangkan tiffany hanya terdiam dan dengan serius menatap layar televisi

“Direktur Kim.. apa benar anda membuat proyek telepon umum?”

“Kenapa telepon umum?”

“Bisa anda beri kami penjelasan?”

“Direktur kim..Direktur Kim”

“Eonnie..jangan bilang..kau menyukainya?” goda Jessica tetapi jangankan menjawab, melihatnya saja tidak. Tiffany hanya terus terpaku dengan pandangan didepannya.

“Direktur kim” para wartawan itu akhirnya berhenti ketika sang direktur mengambil langkah dan menghadap kedepan mereka

“Aku akan menjawab pertanyaan kalian..silahkan”

“Apa benar anda membuat sebuah telepon umum?”

“Untuk apa?”

“Kenapa diantara banyak proyek besar yang bisa anda ambil , anda memilih telepon umum?”

“Apa gunanya?”

“Dan zaman sekarang ini apalagi dikota besar seperti seoul, kenapa anda memilih telepon umum?”

“Yaa! Benar! Telepon umum itu memang saya yang mendirikan! Dan kenapa? Karena kejadiannya didalam kotak itu. Gunanya? Untuk mempersatukan kedua insan manusia. Tidak percaya? Anda semua bisa mencobanya”

“lalu kenapa letaknya didaerah pantai yang kemungkinan besar akan sering terjadi hujan besar disana?”

“Karena..pada saat itu hujan turun deras”

Para wartawan terlihat bingung dengan jawaban direktur itu yang tersenyum-senyum sambil menerawang, tetapi para wartawan terus bertanya

“Kenapa telepon umum itu harus ada kotaknya? Se-spesial apakah kotak itu?”

“Karena..pada saat itu aku dan dia berada didalamnya”

Para wartawan yang awalnya bingung mulai mengerti sekarang

“Ah?! Dan ku dengar..telepon umum itu didesain sangat khusus. Berwarna pink dan dilantainya sudah disediakan koin? Benarkah itu? Apa maksudnya?”

“Karena..pada saat itu koinku jatuh”

“Lalu? Apa yang terjadi?”

“Dan pada saat itu..aku jatuh cinta” kalimat terakhirnya menutup wawancara singkat tersebut dan kemudian menghilang dengan mobil mewah miliknya

“Nah..sekian liputan langsung kami dari lokasi..jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa telepon umum yang didirikan direktur kim bukanlah telepon umum biasa, telepon umum itu dapat disebut sebagai telepon umum cinta. Karena dibuat ketika ia sedang jatuh cinta. Jadi, bagi pasangan yang sedang ada masalah atau anda yang masih jomblo? Selesaikan masalah anda dikotak telepon itu. Harus dicoba! Jadi promosi yaa?! Hahaha! Dan! Satu lagi! sebelum menghilang dari massa, direktur kim menyampaikan pesan special untuk orang yang special tentunya. Ia berkata “kembalikan jasku..ku tunggu~” Siapakah gadis pujaan direktur kim yang terkenal diseluruh kota SEOUL? Saya choi anna melaporkan..selamat pagi”

“Eh?!” kaget tiffany ketika mendapati ayah dan sepupunya itu melihatnya dengan tatapan aneh

“Waeyo?”

“Mukamu merah eonnie”

“Jinja? Aniya..” jawab tiffany sambil memegang kedua pipinya

“Kau menyukainya?” Tanya appa tiffany

“Aniya..”

“Bohong!”

“Aku tidak bohong!”

“Kalau kau tidak bohong! Kau sudah menjawabku eonnie! Aku sudah memanggilmu lima kali selama siaran itu! Dan kau tidak menjawabnya sama sekali!”

“Ah..Maaf..aku hanya terlalu serius”

“Eonnie..Eonnie..kau tidak pandai berakting..gadis itu kau kan?”

“Bukan..”

“Jangan bohong!”

“Aku tidak bohong!”

“Benarkah? Kalau begitu aku tes”

“Silahkan saja..aku tidak takut”

“Okay..kita lihat saja! Siapa pemilik jas yang kau bawa pulang sebulan yang lalu?” Tanya Jessica menyelidik

Tiffany sedikit kaget dengan pertanyaan Jessica “Milik orang” kemudian ia menjawab cepat

“Namanya?”

“Engg..namanya..namanya..”

“HA?! Ketahuan! Kau berpacaran dengan direktur kim?! Ow-eM-Gi!

“Aniya..”

“Ayoo ngaku! Ketahuan lu!”

“Aku tidak berpacaran dengannya! Aku hanya pernah bertemu dengannya”

“Nah?! Kan ngaku sekarang! Hahahaha!! Finally~ eonnie ku akan menikah! Dengan pria kaya! Dan aku akan menimang cucu! Hahahaha!”

“Jessi! Appa~” rengek tiffany pada ayahnya

“Sudah..sudah jessi! Jangan menggoda eonnie mu terus, inikan urusan pribadinya. Dan kau fany, sebaiknya kau segera mengembalikan jas miliknya. Dia pasti sudah menunggumu” ucap appa tiffany bijaksana

“Ah..Baiklah” jawab tiffany dan segera bangkit menuju lantai dua  dimana kamarnya berada

“Daddy! Kita akan menimang cucu! Yes!” girang Jessica mengepalkan kedua tangannya keatas setelah kepergian tiffany

“Benar!”

“Tos!” ucap Jessica dan menyatukan kesepeluh jarinya dengan tangan ayahnya.. sebenarnya pamannya, tetapi karena jessica sudah sangat dekat dengan keluarga tiffany maka ia mengaggap ayah tiffany sudah seperti ayahnya sendiri

“Tos!” balas ayahnya

Disisi lain, tiffany hanya menaiki setengah tangga dan menonton semua adegan dibawah

“Dasar! Anak sama bapak sama saja! Ck!” ucapnya dan kembali menaiki tangga

+++

Seorang gadis berjalan pelan mendekati sebuah kotak telepon umum berwarna pink dengan pakaian T-shirt putih dan celana panjang hitam dilapisi jaket berwarna pink dan membawa tas berwarna senada dengan jaket miliknya juga dilengkapi sepatu berwarna pink, ia mencoba memakai se-simple mungkin. Ia berjalan semakin dekat dan akhirnya memutuskan untuk masuk kedalamnya. Ketika ia berada didalam, ia mengamati isi didalamnya, memegang teleponnya dan sedikit bernostalgia. Saat ia menghadap kedepan, hujan turun sangat deras. Kenangan akan kejadian itu kembali terulang.

“Maaf..Diluar hujan deras dan didekat sini tidak ada tempat berlindung selain telepon umum ini”

“Maaf..Diluar hujan deras dan didekat sini tidak ada tempat berlindung selain telepon umum ini”

Gadis itu sedikit kaget dengan kehadiran seorang namja yang tiba-tiba masuk didalamnya. Gadis itu tersenyum ketika menyadari kejadian itu kembali terulang.

“Ne..tidak apa-apa” ucapnya sambil tersenyum hangat

“Apa kau keberatan? Kalau kau keberatan aku akan keluar”

“Apa kau keberatan? Kalau kau keberatan aku akan keluar”

“Aniya..Aku tidak keberatan” ucapnya lagi

“Apa kau mau telepon?”

“Apa kau mau telepon?”

“Tidak”

“Kau mau telepon atau tidak?”

“Tidak”

“Oh..ku kira kau mau telepon. Jika kau mau telepon, aku akan mengambilkan koinnya untukmu” ucap namja itu sembari menunjuk koin yang berada diatas lantai kotak tersebut

“Tidak perlu”

“Lalu kau mau apa disini?”

“Kau sendiri?”

“Aku..mau mengambil barang milikku~” ucap namja itu mendekati wajahnya dengan wajah gadis itu

“Benarkah? Kebetulan sekali..Aku juga ingin mengembalikan barang seseorang”

“Kebetulan sekali yaa? Kalau begitu..apa kau kedinginan? Kalau kau kedinginan-“

“Tidak..Terimakasih..aku sudah punya dan kau ingin membuatku mengembalikan jasmu lagi?! Tidak untuk kali ini..” ucap gadis itu dan mereka berdua masih berada diposisi yang sama

“Tidak..” ucap namja itu menegakkan badannya dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya “Kalau kau kedinginan, kali ini aku akan memelukmu”

“Benarkah? Kalau begitu terimakasih tetapi aku rasa aku sudah cukup hangat. Jadi-“

Dengan cepat namja itu memotong perkataan gadis itu dengan menarik tubuh gadis itu sampai kepelukannya.

“Taeyeon-ssi…” Gadis itu terdiam dan kedua tangannya diletakkan diatas dada bidang namja yang lebih tinggi darinya itu dan Benar! namja itu adalah kim taeyeon. Direktur muda pemilik Kim company yang sangat terkenal diseluruh korea selatan.

“Ne?” ucap namja itu mengeratkan pelukannya

“Aku tidak kedinginan” komentar gadis itu tetapi tetap menikmati tubuh hangat namja yang memeluknya

“Tapi aku kedinginan..sangat kedinginan” ucapnya dan tangan kanannya terurur untuk mengelus kepala gadis yang sekarang berada dipelukannya

Keduanya terdiam, gadis itu perlahan merubah posisi tangannya, memeluk pinggang besar milik namja-NYA mungkin (?)

“Tiffany-ssi..”

“Hm?”

“Maukah kau menjadi koin ku? Dan aku akan senantiasa menjadi telepon umum mu”

“Hm?” gadis itu melepas pelukannya dan menatap bingung namja didepannya.

“Pada saat itu, hujan turun deras disebuah desa, aku bertemu dengan seorang gadis didalam kotak telepon umum. Ia sangat cantik, senyumnya sangat manis. Ketika ia pertama kali tersenyum padaku, ada sedikit getaran aneh dihatiku. Saat jarak kami begitu dekat, jantungku berdetak sangat cepat. Pada saat itu, ku kira aku sudah gila. Tetapi setelah beberapa saat kemudian, hujan berhenti dan kami harus berpisah, aku merasa sangat sedih tetapi kukatakan padanya untuk mengembalikan jas ku jika kami bertemu lagi. Saat itu aku berharap dapat bertemunya di seoul. Tetapi setelah kepulangan ku ke seoul, entah mengapa aku selalu memikirkannya. Aku selalu teringat akan senyum manisnya. Aku melakukan berbagai cara untuk mencari keberadaannya tetapi gadis itu mungkin hanya malaikat yang turun dari surga yang tidak mungkin dengan mudah kutemukan. Hingga pada suatu hari, aku mengingat kejadian itu kembali dan aku memutuskan untuk mendirikan kotak telepon umum itu. Walaupun harapan ku sangat kecil untuk dapat bertemu gadis itu lagi, tetapi aku berharap dengan adanya kotak itu, setidaknya aku bisa selalu mengingat gadis itu. Dan hari ini, takdir ku telah diputuskan oleh Tuhan. Dan aku sangat berterimakasih untuk semua yang telah aku alami sampai hari ini”

Bulir-bulir airmata keluar dari kelopak mata si gadis, ia sangat terharu mendengar pengakuan dari namja didepannya.

“Dan setelah kupikir-pikir lagi” namja itu meneruskan ceritanya “Aku berpikir dengan sangat jernih dan sangat lama..lama sekali bagiku untuk menyadarinya bahwa aku tidak gila tetapi..”

“Aku mencintaimu” ucap namja itu tulus

“Will you marry me?” namja itu berjongkok sambil membuka sebuah kotak berisi cincin berlian yang sangat indah dan elegan

Gadis itu terdiam mematung, ini adalah keputusan yang harus ia pikirkan baik-baik, yang harus ia pikirkan matang-matang karena menyangkut kehidupannya. Akhirnya ia mengambil keputusan. Dengan berat hati dan dengan wajah yang merasa sangat bersalah, ia menjawab pertanyaan namja didepannya.

“Yes..I will” ucapnya sambil tersenyum

Dengan berat hati dan dengan wajah yang merasa sangat bersalah ( karena telah membohongi taeyeon dengan pura-pura nolak)

Senyum terukir diwajah taeyeon, ia senang bukan main. Jika ia memiliki sayap, mungkin sekarang ia sudah terbang jauh sampai langit ke tujuh. Dengan perlahan tapi pasti, ia memasangkan cincin itu dijari manis tiffany. Kemudian ia bangkit dan kembali memeluk tiffany lalu mencium mesra kening tiffany. Pada saat itu.. hujan pun ikut tersenyum.

+++

Ting..Tong

“Jessi..buka pintunya!”

“Iya..Daddy”

Dengan malas Jessica menyeret kakinya untuk membuka pintu

“Siapa?” tanyanya dibalik layar monitor

“OMMOOOO!!” pekiknya ketika mendapati pangeran pujaannya didalam layar monitor

“Nugu?” Tanya daddynya menyusul

“OH MY GOD! Ottokhe?! Ottokhe?! Pangeranku datang?! Aku harus bagaimana?!” tanyanya panik

“Aish..anak ini..buka dulu pintunya”

“Ah..iya” Jessica menekan tombol hijau dilayar monitor

“Annyeonghase…EONNIE?!” pekik Jessica ketika mendapati kakaknya juga berada disana

“Annyeonghaseyo” bungkuk taeyeon sopan

“Ne..Ne..Masuklah” ucap appa tiffany memperilahkan

“EONNIE?!” pekik Jessica lagi ketika melihat tangan kakaknya yang tercinta menyatu dengan namja pujaannya dan apa itu?! Cincin?!

“Wae?” Tanya tiffany datar

“Kau!”

“Waeyo?”

“Kau merebut pangeranku!” bisiknya

“Ah?! Baiklah kalau begitu..kau saja yang menikah..mumpung daddy sudah mau menimang cucu tuh”

“Enak saja!”

“Katanya aku merebut-“

“Tidak! Aku sudah tidak butuh! Dia sudah punya kamu eonnie!” ucap Jessica cemberut

“Hey..Ayolah” hibur tiffany melepaskan tangannya yang digenggan taeyeon

“Jangan mendekatiku!” bentak Jessica “Dan jangan berani melepaskan tanganmu itu!” sambungnya lagi

“Kalau lepas gimana?”

“Aku tidak akan memaafkanmu!”

“Oh..Baiklah” ucap tiffany dan kembali menyatukan tangannya dengan tangan taeyeon

“Ah..Bagus sekali” ucap Jessica sambil tersenyum

“Iya..cincinnya memang bagus” ucap tiffany

“Bukan cincinnya yang kulihat!”

“Lalu apa?”

“Tentu saja tangan kalian eonnie! Eonnie makin lama makin bodoh yaa?!”

“YA!”

“Ahahahaha”

“Sudah..sudah..jangan ribut.. ayo duduk dulu” ucap ayah mereka, seperti biasa menjadi penengah ketika mereka mulai ribut

“Ada keperluan apa datang kesini?” ucap ayah tiffany langsung pada inti pembicaraan ketika mereka semua sudah duduk

“Begini paman..saya ingin melamar anak paman” ucap taeyeon langsung

“Apa kau yakin? Apa kau dapat berjanji akan selalu menjaganya, melindunginya dan mencintainya juga memberikannya kebahagiaan seumur hidupnya?”
“Saya janji” ucap taeyeon yakin

“Baiklah..saya merestui hubungan kalian”

Pok..Pok..Pok..

“Ah?! Eonnieku yang tercinta akan menikah” ucap Jessica beraegyo dan memeluk tiffany

“Eonnie akan sering menghubungimu”

“Kau janji yaa?!” ucap Jessica meneteskan air matanya

“Hey..don’t cry baby”

“I’m gonna miss you so badly” ucap Jessica mengeratkan pelukannya

“I will miss you too”

“Ah?!” ucap tiffany tiba-tiba seperti menyadari sesuatu dan melepas pelukan mereka

“Waeyo?” Tanya Jessica bingung

“Kau tau? Telepon umum cinta itu benar-benar ada. Kau pergi coba sana!” ucap tiffany mengacak-acak rambut sepupu kesayangannya

“Tidak! Aku tidak percaya begituan! Toh! Pangeranku sudah kau ambil! Wekk” ejek Jessica

“Dasar nakal! Kau mau jadi perawan tua?! Daddy sudah mau timang cucu..ingat itu” ucap tiffany mencubit hidung Jessica

“Aw! Daddy~” rengek Jessica

“Sudah..kau coba saja Jessie.. mana tahu dapat yang cocok”

“Tuh kan appa setuju..hahaha..calon suamiku ini orang hebat loh” canda tiffany

“Appa! Dasar! Anak sama bapak sama saja!”

“Hahahaha” mereka semua tertawa

Dan hari itu..diakhiri dengan kebahagiaan..

+++

Seorang gadis berambut panjang kecoklatan mendekati kotak telepon berwarna pink, dengan perasaan ragu, ia masuk kedalamnya. Ia melihat keluar, pemandangannya sangat indah, cuacanya sangat cerah. Tiba-tiba seorang namja tampan dan tinggi masuk kedalam kotak itu.

“Joseunghamnida..Mau telepon?”

“Aniya..Kau sendiri?”
“Aku tidak ingin telepon..hanya coba-coba saja karena terus didesak oleh temanku”

“Ah?! Coba-coba apa? dan siapa temanmu itu?”

“Katanya ini kotak telepon cinta..Kim Taeyeon”

“Ah?! Kim taeyeon”

“Awalnya aku tidak percaya..mana ada kotak bisa mempersatukan kedua insan?! Mitos seperti apa itu?!”

“Yaa benar..aku juga tidak percaya”

“Tapi..sekarang aku percaya”

“Benarkah? Kenapa?”

“Karena sekarang aku bertemu dengan gadis didalamnya. Sekarang aku tahu kenapa ini disebut dengan telepon cinta”

“Benarkah? Haha”

“Ne..telepon umum cinta”

“Payphone Love box?”

“Ne..Payphone Love box..haha”

“Aku kwon Yuri”

“Jessica jung”

The End

 

 Nah?! Sampai Jumpa dilain waktu~

Maaf V thor agak sibuk karena kerja sampingan~

Bye Readers tercinta~

Hwaiting!!

[OneShoot] 28th June Wish

anyeong readers-ah hehe *endap2*

L THOR Comeback!!!

mianhe readers, maaf banget dah lama menghilang
dan atas doa readers thor dapat melaksanakan ujian dengan baik dan hasilnya memuaskan 🙂

hari ini.. eh ? dah lewat ya? gak nyadar dah lewat jam 12

kalo gitu kemarin hari yang special(tanggal  28 june*pamer*) buat thor, gak tau kenapa senang padahal bikin tambah tua aja hehe.. but now i’m officialy 17 hahaa.. dah gede wkk

sekarang setelah sekian lama thor menghilang ditelan kasur, thor nongol lagi hehee
janji deh sekarang bakalan sering upload, karena udah libur
sebenarnya liburnya udah dari sabtu kemarin ehehhe *bow*

maaf banget ya readers.. banget..bangetss *bows*

so, Happy reading!!

 

 

28th June  Wish

Cast : snsd

Genre : Friendship, comedy, Romance

 

Tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya disela-sela jadwal Tour, perfome, show,dan iklan atau majalah SNSD yang super padat mereka tetap memiliki waktu untuk berkumpul dan beristirahat di sebuah tempat yang penuh dengan kenangan diantara mereka,  yaitu Soshi’s dorm.

Sone! Ayo kita ngintip dorm Soshi J !

 

@dorm

“27th of June” eja Taeyeon ketika ia memeriksa kalender hari ini. “twenty seventh~ of~ June~” Taeyeon bersenandung ria sambil mengambil Samsung Galaxy S4 nya dan kembali ke kebiasaan paginya, mengecek website soshified dan tidak lupa akun instagramnya.

“Omo!!”  teriaknya pelan. Dan tanpa ia sadari teriakannya telah menganggu seseorang yang sedang tidur disebelahnya.

“ TaeTae~” gadis itu bergumam dengan suara berat dan tangannya berusaha menggapai sesuatu.

Namun sayang, karena terlalu asyik dengan handphonenya ia tidak mendengar suara gadis yang memangilnya.

“YAAAAAAAAA!!!” Taeyeon terlonjak ketika ia merasakan ada sebuah tangan menyentuh bagian sensitif di dadanya. “haish kau menyentuhku ppany-ah” cueknya ketika mengetahui si pemilik tangan.

“mianhe.. tapi bisakah kau tidak berteriak? kau menganggu tidurku” Tiffany berbalik dan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Taeyeon menyadari ada yang berbeda dengan kekasihnya hari ini, kata-kata seperti ‘kau mengganggu tidurku’ bukan miliknya menurut Taeyeon.

“ppany-ah waeyo?” Taeyeon mulai merayu kekasihnya dengan ‘jurusnya’. Dengan tangan yang masih menggenggam handphone-nya ia melingkarkan tangannya di pinggang Tiffany dan meletakan kepalanya di bahu kekasihnya itu. “waeyo chagiya~” bisiknya mesra dan tidak lupa mengecup pipinya.

“lepaskan” ujar Tiffany dengan mata yang masih tertutup.

“apakah kau mempelajari semua kata-kata tadi dari sica?” bisiknya tanpa mengubah posisi diantar mereka. “sudahlah jika aku ada salah.. mianhe” inilah salah satu sifat Taeyeon, selalu mengalah dengan Tiffany. “berbaliklah, ada sesuatu yang inginku tunjukkan yang daritadi membuatku berteriak dan mengganggu pikiranku” lanjutnya.

“tidak mau” ketusnya.

“hey.. kau  benar-benar mirip sica sekarang, ayolah chagiya~” bujuknya.

Tiba-tiba muncul ide iseng dari Taeyeon, ia men-setting self camera dan memposisikannya tepat didepan dirinya dan Tiffany. “1..2…3 …Chu~ *click*” berhasil, Taeyeon berhasil mengambil photo mesranya yang sedang mencium pipi Tiffany.

“Yaa!! Hentikan” kesalnya sambil mendorong jauh tubuh Taeyeon. “Cium saja GINGER, dan upload lebih banyak photo KALIAN” lanjutnya.

“Gin..nger?” ujarnya  bingung. “kau cemburu dengan ginger? Omo ppany~ah hahaha” Taeyeon tertawa keras mengetahui kekasihnya ngambek dan cemburu karena ia mempublikasikan kedekatannya dengan Ginger, anjing peliharaanya.

Wajah Tiffany memerah karena malu melihat Taeyeon mentertawainya yang cemburu dengan seekor anjing. Ia duduk dan menatap Taeyeon dengan kesal. “hentikan tidak lu—“ chu~

Gemas dengan kekasihnya, Taeyeon langsung menbungkam mulutnya. Tiffany hanya bisa diam mendapatkan cium tiba-tiba dari Taeyeon. Lama-lama  Tiffany tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia menyukai bibir itu ,matanya terpejam. Dan  akhirnya ciuman yang lembut perlahan-lahan berubah menjadi panas. Tiffany melingkar tangannya dileher Taeyeon. Sedangkan Taeyeon memperat pelukannya membuat tubuh mereka saling bersentuhan. “sa..rang..hae ppany”desahnya disela-sela ciuman.

“tok..tok..tok.. Taeng” sangking asyiknya berciuman Taeyoen tidak mendengar ada yang memanggilnya

Ceklek..!

“!! Tae..tae~ hmmm” Tiffany menyadari bahwa seseorang telah membuka pintu kamar mereka. “a..da hmmm” ia tidak diberi kesempatan berbicara oleh Taeyeon. ‘bahaya!’ batin Tiffany.

‘kenapa telingaku seperti ada yang tarik ya? Aduh sakit! Dan kenapa tubuhku seperti menjauh dari tubuh ppany?’

.

.

.

.

.

.

 

 “OMO! TAEYEON-AH!!!!!”

“Eo..eomma kenapa ada disini ?! aduh sakit eomma” Taeyeon terkejut dan memasang tampang bego nya.

“kau apakan Tiffany huh?” eomma Taeyeon tetap menjewer telinga Taeyeon.

“tidak ku apa-apain kok” jawabnya sambil meringgis kesakitan. “eomma ampun, sakit” rengeknya.

Tiffany hanya tertunduk malu.

“Tiffany maafkan Taeyeon ya, dia memang nakal” eomma Taeyeon meminta maaf. “Taeng cepat minta maaf!” perintahnya dengan tangan yang tetap berada di telinga Taeyeon.

“ne eomma, tapi janji lepaskan yaa” pintanya. “ppany-ah mianhe” Taeyeon membungkuk dengan ekspresi tersiksanya.

“ne..” jawab Tiffany sambil memberikan eyesmile. Acara meminta maaf-memaafkan selesai. #padahal sama-sama suka, parah wkaka.

“ayo keluar, kau unnie tetapi memberikan contoh yang tidak baik kepada dongsaengmu” eomma Taeyeon menjewer Taeyeon hingga keluar.

 

#yang di atas hanya selingan hehe

                                                                                ____

 

Tadi pagi mereka kedatangan tamu,  yaitu eommanya Taeyeon. Ia datang untuk melihat-lihat keadaan anaknya sekaligus membawa Ginger, anjing hitam peliharaan Taeyeon. Sayangnya, ketika tiba di dorm dan sang eomma menanyakan keberadaan putrinya memberdeul berkata bahwa Taeyeon masih tidur. Dan akhirnya terjadi kejadian seperti diatas.

 

Sekarang, semuanya sedang berkumpul,bermain,dan bercanda ria seperti biasanya kecuali seohyun, jessica, dan Tiffany yang sedang mengisi jadwal mereka.

 

“Ayoo yul sedikit lagi!!”

“sabar sooo”

“hampir finish, cepat”

“YESSSS!!”

“wekkk.. sudah ku bilang kau tidak akan bisa menang melawan kami bunny haha”

“teman-teman kumpul!!” teriak Hyoyeon.

“dari tadi kami juga sudah kumpul unnie” jawab Yoona sambil fokus pada PSP-nya.

“iyaa.. “ Yuri membenarkan, matanya tetap fokus pada PSP-nya. “anda benar Im Yoona”Sooyoung angguk-angguk dan tangannya tidak berhenti menekan layar handphonenya.

“haish kalian! Kemarilah, leader kita ingin menyampaikan sesuaatu” kata Hyoyeon mulai kesal.

“Guys.. kemarilah, kita bicarakan acara ultah maknae” kata Taeyeon to the point.

Mereka mendekat kearah leader dan duduk melingkar.

“kalian tahu? Aku hampir saja melupakan hari ulang tahun maknae jika aku tidak melihat comment sowon di instagram” ujarnya sedih. “padahal tadi pagi aku sudah melihat calender, 27th June aku mengucapnya berkali-kali, aku unnie yang payah” sesalnya.

“sudahlah unnie, yang penting sekarang kita harus pikirkan cara untuk merayakannya J “ hibur Yoona sambil mengelus punggung Taeyeon.

“apakah kita akan mengerjainya hingga menangis lagi?” tanya Hyoyeon.

“sebaiknya jangan unnie aku tidak tega, kasihan hyunnie” bantah Yoona.

“mencuekinya seharian?” usul Sunny.

“idemu pasaran sekali bunny “ ejek Sooyoung.

“haish.. biasanya Tiffany punya banyak ide bagus, ppany-ah” gumam Taeyeon dan mendapatkan tatapan dari dongsaeng.

“masih sempat-sempatnya mikir yang lain” cibir Yuri. “nanti ku kaduin sama eomma mu biar kena jewer lagi hahaha” Yuri ngakak mengingat kejadian tadi pagi.

“haish.. awas kau Yul, liat saja nanti” ujar Taeyeon dengan tatapan balas dendamnya.

“aha!! Kita pertemukan saja Hyunnie dengan  Yonghwa oppa~” seru Sooyoung meredakan keributan TaeRi.

Pletakk!

 “mentang-mentang peranin drama Dating Agency, jadi pengen jadi Dating Agency-nya hyunnie huh? gak boleh” bantah YoonA spontan.

“kalau gak setuju ya sudah gak usah pake jitak segala juga, sakit tau “protes Soo sambil mengelus kepalanya.

“dia itu ce—“

“ Ah!! Unnie bagaimana jika kita buat Hyunnie tidur sendirian malam ini dan kita bangunkan pas tengah malam”  YoonA menggunakan idenya yang pas-pasan untuk mencegah Yuri membuka rahasianya.

“jangan! Kali ini aku punya ide yang bagus, kemari” Sooyoung membisikkan idenya.

“OK!!!” sorak mereka.

 

                                                               

                                                                                ___

 

Seohyun PoV

 

Hari ini panas sekali. setelah melakukan pemotretan majalah bersama Tiffany dan Sica unnie, sekarang kami sedang beristirahat diruang khusus. Walaupun AC tetap menyala,tetap saja temperaturnya tidak sedingin biasanya. Inilah efek global warming.

“hyunnie, kami pergi dulu yah” suara Tiffany unnie menghentikan lamunanku.

“kalian tidak pulang unnie?” tanyaku heran. Tidak biasanya mereka meninggalkanku sendiri.

“kami ada sedikit ‘urusan’ hehe” jawab Sica unnie tersenyum.

“urusan? Shopping? Boleh aku ikut unnie?” aku coba mengajukan diri. Aku tidak suka sendirian.

“mianhe Hyunnie, tapi kali ini bukan shopping “ jawab Tiffany unnie dengan eyesmilenya.

“kami pergi dulu Hyunnie, aku sudah bilang ke manager oppa untuk mengantarmu” kata Sica unnie sambil memelukku dan dlanjutkan dengan Tiffany unnie.

                                                                                ___

Sesampai di dorm perasaanku tidakk enak. Apakah mati lampu? Kenapa tidak ada satupun lampu yang menyala?

“unnie, aku pulang” ujarku berharap ada yang membalasnya. Dengan keadaan yang masih gelap gulita perlahan-lahan ku tuntun langkah ku mencari saklar di sudut ruangan.

Click… click…

Semua lampu telah menyala dan tidak ada satu orang pun di dorm. Kemana unniedeul? Bukannya hari ini hanya aku,Tiffany unnie, dan Sica unnie yang punya jadwal.

“unnie.. “ ku coba memanggil mereka lagi, mungkin saja mereka ada dikamar masing-masing.

Tidak ada respon. Kuputuskan untuk membuka pintu kamar mereka satu persatu.

Kosong. Tidak ada siapa-siapa, semua kamar kosong. Sekarang hanya tersisa aku sendirian di dorm.

‘sebaiknya aku mandi setelah menghubungi unniedeul’ pikirku.

Saat memasuki kamarku, aku dikejuti oleh setumpuk kado diatas kasurku. Kudekati kado-kado itu dan melihatnya satu persatu.

 

Saengil chukkae hamnida Hyunnie –YoonA-

Heephii bhueedheiii Hyuhii *eating ^^v* -Soo-

Happy Birthday our Maknae Love you :* -Stephanie Hwang-

Happy birthday seohyunie *hug* -Sica unnie-

Saengil chukkae maknae, saranghae –Corn yul-

Hyunie-ah.. poingg poingg hehe, saengil chukae –sunny-

Saengil chukae uri maknae Seo ju hyun, unnie love you forever –Taenggo-

1..2..3.. yeah happy 22 birthday, saranghae. Hwaiting!!^,< -Hyoyeon-

 

Hyunie-ah, mianhe.. meninggalkanmu sendirian di dorm. Unniedeul pulang ke rumah masing-masing, dan tidak mengajakmu karena kami tahu keluargamu sedang berpergian.

We’ll back soon, take care

 

Setelah membaca memo dari unniedeul mataku memerah. Aku senang karena mereka mengingat hari ulang tahunku, tapi disisi lain aku sedih karena di hari ulang tahun ku tidak ada orang yang ku sayangi disampingku, keluarga, teman, siapa saja. Kenapa tahun ini begitu menyedihkan, ditinggal sendirian di dorm. Hiks.. hiks… aku tidak butuh, kue ulang tahun ataupun kado yang ku inginkan hanyalah kebersamaan, kebahagiaan. Lebih baik aku mandi.

                               

Malam ulang tahun yang hening, beda dengan tahun-tahun sebelum dimana para unnie mengerjaiku ataupun membuat pesta. Sebaiknya aku tidur, ini sudah larut #jam 10. Zzzz…

 

                                                                                ___

Berbeda dengan Seohyun yang sudah tidur, para unnienya sedang mengumpulkan kado dari para sone. Menjelang hari ultahnya seohyun para sone berhamburan mendatangi Soshi dorm dan SMent.  

Semua member SNSD kecuali Seohyun menunggu di lobby dorm untuk menerima ribuan kado dari sone untuk maknae mereka, tentu saja mereka di kawali. Yuri, soo, YoonA, jessica, sunny dan Hyo bertugas untuk mengumpulkan kadonya, dan TaeNy bertugas menyediakan toples kaca besar dan kertas. Toples tersebut akan diisi dengan gulungan kertas yang telah ditulis oleh sones.

“gamsahamnida” ujar TaeNy berbarengan.

“gamsahamnida sone, saranghae” koor SNSD.

“huft.. akhirnya selesai juga, idemu memang gila soo” ujar Yuri sambil menyeret karung goni gede yang berisi kado.

Terlihat Taeyeon dan Tiffany masih mengurus toples mereka yang sudah dipenuh oleh gulungan kertas. “Sone’s 28th June Wish to SeoHyun” eja Taeyeon sambil menuliskannya di tubuh toples.

“finish” teriak Tiffany girang.

“seobang~ aku capek” manja Jessica kepada Yuri. “bantuin~” rayu Jessica dengan aegyonya.

Jessica berhenti menyeret karung goni miliknya dan menyerahkannya ke Yuri.

“wh..what?!” kaget Yuri karena ia sendiri sudah membawa satu karung goni. Apa jadinya jika ditambah punya Jessica pikirnya. “si..sicababy tapi aku juga punya satu karung goni” jawab Yuri ragu.

Jessica berjalan menghampiri Yuri, “seobang-ah, kau tega lihat sicababymu pingsan huh?” Jessica memeluk manja lengan Yuri.

“n..ne.. baiklah” jawab Yuri pasrah.

Chu~ “hwaiting seobang ;)” jessica memberikan kecupan lembut di bibir Yuri  dan setelah itu ia berlari kecil kearah TaeNy yang sedang memainkan toples kaca.

Dengan malasnya Yuri menyeret karung goni besar milik Jessica. Kini tangannya dibebani oleh dua karung goni.

“Taeng kau curang, seharusnya kau harus bawa satu” ujar Yuri.

“no..no..”jawabnya sambil menggoyangkan telunjuk.

“leader seperti apa kau ini membiarkan membernya menderita sedangkan dia asyik berduaan dengan pacarnya” omel Yuri saat melihat Tangan Taeyeon dengan leluasanya menggandeng tangan Tiffany. Taeyeon hanya cuek dan pura-pura tidak dengar.

“jika kau tidak kuat kenapa ingin menolong sicababymu?”  tanya Soo.

“ini namanya CINTA Soo, kau yang tidak mengerti” jawab Yuri bangga.

“kalau begitu makan tuh CINTA hahaha” ledek Soo.

“cinta itu menderita ya unnie” tiba-tiba YoonA berada disamping Yuri.

“begitulah Yoong, tetapi ia akan indah pada waktunya” jawab Yul tersenyum mesum.

“semoga cintaku akan indah pada waktunya” kata Yoong datar.

“ciee yang galau, udah ah ayo cepat ke atas” seru Yuri.

                                                                                ____

 

@dorm

“ssstt pelan-pelan jalannya” perintah Taeyeon. Kalau dilihat-lihat mereka seperti penyusup  yang tengah malam memasuki kamar orang, Cuma bedanya tampang mereka bukan tampang penyusup.

“sica mana lighter nya?” tanya soo.

“ini… eh?” sica kebingungan karena tidak mendapati lighter disakunya. “kemana ya?” iya mulai panic.

“bukannya tadi kulihat kau memberikannya pada Yuri?” kata Sunny.

“oh yaa! Disini” Yuri segera mengeluarkan lighternya dan menyalakan lilin.

“sica kau parah sekali semuanya Yuri yang bawa.. haishh” cibir Hyoyeon.

“biarin, itu kan tugas seobang” jawab sica enteng.

“sudah..sudah..  ayo kita masuk, aku hitung sampai tiga” tegas Taeyeon. “hana….dul… set!”

 

“Yeah!!!!!!”

“happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday uri maknae.. happy birthday Hyunnie…”

 

“unn..unniedeul?” seohyun terbangun mendengar keributan yang dibuat unniedeulnya. “kenapa kalian disini?” herannya.

“bukankah ini tempat tinggal kita?” jawab Jessica.

“ani.. maksudku, bukankah kalian pulang kerumah masing-masing?” sepertinya maknae butuh penjelasan.

“ani.. kami hanya bohong 😉 peace” jawab Tiffany.

Seohyun hanya bisa terharu menyaksikan unnie-unnienya. Matanya mulai berair dan akhirnya air itu mengalir bebas dipipi mulusnya.

“unnie itu apa?” tanyanya setelah melihat 6 buah karung goni yang tergeletak dikamarnya.

Kemudian Soo,Hyo dan Yul membuka goni tersebut dan mencurahkan semua isinya. Seohyun hanya bisa tercengang melihat isi dari goni tersebut. Banyak sekali kado yang bertaburan ke lantai.

“ini semua dari sones” ujar Hyoyeon.

“jangan menangis Hyunnie, ayo tiup lilinnya” sunny duduk disamping Seohyun dan merangkulnya.

“make a wish first” Tiffany mengingatkan hal yang terpenting.

“ne..  Tanggal 28th June 2013, tepatnya pukul 00.28 AM KST, Terima kasih Tuhan atas kehidupanku yang indah ini. Terima kasih atas perlindunganmu sehingga aku masih bisa bernafas di usiaku yang ke-22 ini. Begitupula dengan orang-orang yang ku cintai, ku harap Engkau juga melindungi mereka, melindungi kedelapan unnieku yang telah menjagaku dan mencintaiku dari debut hingga saat ini. Di usiaku yang ke-22 aku telah menerima cinta yang begitu banyak dan besar baik dari keluargaku maupun dari sones yang berada diberbagai benua. Aku tidak mengerti apakah cinta yang kuberikan kepada mereka begitu besar sehingga mereka membalasnya dengan cinta yang begitu besar pula. Setidaknya izinkan aku untuk menunjukkan cintaku kepada mereka walaupun tidak sebesar yang mereka berikan padaku, tetapi aki ingin memberikan yang terbaik. Aku berharap agar bisa menempuh hidup yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan bersama eomma, appa, unniedeul, dan Sones, dan siapapun yang ada di dunia ini. Dan yang terakhir semoga kami, SNSD bisa selalu bersama selama hingga nenek nenek hehe. Walaupun pada suatu saat kami akan berpisah, jiwa kami  akan tetap menyatu. Amin”  

Akhirnya seohyun menyelesaikan doanya yang panjang.

“Amiin~”  diikuti para member.

“saranghae Hyunniee” mereka saling berpelukan.

“YAA ! unnie aku juga ingin pelukan” protes YoonA karena tangannya membawa kue.

“hahaha.. kemarilah”

YoonA meletakkan kuenya dimeja, dan kembali bergabung dengan unnienya.

“hehe.. semoga tambah dewasa ya hyuniie” Taeyeon mengelus kepala dongsaengnya.

“tambah cantik ya hyunnie” ucap YoonA. Seohyun tersenyum manis ke arahnya.

DEG!! DEG!!

“cepat-cepat dapat pacar ya Hyuniie” ujar Soo sambil menyenggol pelan lengan YoonA.

 

Suasana dorm yang indah penuh candaan dan tawaan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Sho Nyeo Shi Dae akan bersama selamanya.

“JIGEMEUNN SHO NYEO SHI DAE!!”

 

‘soshi is nine and always nine’

 

END– #gimana comebacknya hheehe

yeah!! happy birthday seobaby moga tambah pintar,cantik, dewasa, bijaksana,populer, pokoknya tambah2 deh

happy 22 seobaby, happy sweet 17 thor :*

                                                                                                               

Love In Toilet

Annyeong! V thor membawakan hadiah untuk Readers tercinta

Ini chap agak pendek karena emang baru ada waktu buatnya

Kasian ma readers yang udah *khao pe *wkkwkk

Yaudah langsung aja

Selamat membaca^^

 

Love In Toilet

 

Main Cast : Taeny

Sub cast : Member deul~

Genre : Gender Bender

 

Episod pertama^^

 

Normal Pov

Hari ini merupakan tahun pelajaran baru bagi seluruh universitas dikorea, termasuk SM University. Universitas bergengsi dan sangat terkenal dengan jurusan-jurusan Seninya. Semua warga korea yang berusia 20an berlomba-lomba memasuki universitas itu. Semua calon mahasiswa berbakat yang diterima diantara sekian banyak orang yang ditolak kini memulai hari pertama mereka diuniversitas bergengsi ini. Dikarenakan hari ini adalah hari pertama yang membosankan baik bagi senior-senior atau junior yang baru masuk, universitas bergengsi ini telah sepi dan hanya dihuni oleh beberapa mahasiswa yang terlihat jelas sekali jika itu mahasiswa baru.

“Ya! Ya! Ya! Ganti saja soo” terdengar sekelompok mahasiswa yang sedang bersembunyi sambil berbisik

“Kau saja yang ganti hyo”

“Ani..Kau saja yoong”

“Sireoyo..aku bisa mati dimakan tae hyung.. yul hyung..kau saja”

“Haishh..kalian semua payah!” kemudian lelaki berkulit kecoklatan itu melangkah kedepan dan mengganti sesuatu

“Gitu aja kok repot..gampang! selesai kan?” ucapnya enteng setelah kembali

“Ne..Kau memang hebat hyung”

“YA! YA! YA! Yul! Lihat itu! Ada gadis yang akan masuk! Gawat!” ucap lelaki jangkung itu tegang

“Apanya yang gawat?” tanyanya enteng

“Gadis itu akan masuk! Tae masih didalam yul!” ucap seseorang yang dijuluki dancing machine

“Biarkan saja”

“Hyung! Masalahnya bukan gadisnya, tapi pengawal-pengawalnya itu loh!! Lihat! Ada satu, dua , tiga! Tiga orang berjaga dibelakangnya!” ucap namja polos

“Kalian semua paboya! Apa mungkin pengawal-pengawalnya juga akan ikut masuk kedalam toilet perempuan yoong?”

“Ah?! Iyaa! Kau memang hebat hyung”

“Nah..sekarang mari kita hitung mundur”

“3”

“2”

“1”

Ceklek

“Hahaha..Selamat menikmati jodoh baru mu tae~” namja bernama yuri itu tersenyum puas

+++

Ceklek

Gadis itu masuk kedalam toilet yang sudah diganti tandanya, ia menyapu seluruh pandangannya keseluruh sisi ruangan itu.

‘Ini bukan toilet perempuan’ Gumamnya

“Hello girl~ Wrong room”

Gadis itu kaget mendengar suara seorang laki-laki, ia kemudian mencari asal suara tersebut dan mendapati seorang namja yang hampir sama tingginya dengannya tengah menatapnya sambil tersenyum.

“Sorry” ucap gadis itu tersadar dan tertunduk

“It’s okay, kau bisa menggunakannya lagipula kampus sudah sepi dan aku sudah selesai” ucap namja itu melangkah menuju pintu dan tangannya sudah memegang knop pintu dan hampir saja membukanya.

“Jangan!” gadis itu menahan tangannya

Namja itu hanya menatap gadis itu dengan tatapan bingung

“Jangan keluar!”

“Wae?”

“Pokoknya jangan keluar, aku akan keluar”

“Bukankah kau ingin memakai toilet ini?”

“Tidak, tidak jadi, aku akan keluar” ucapnya

Hampir saja gadis itu mengambil langkah untuk keluar, ia terdiam sejenak setelah menyadari sesuatu. Namja didepannya juga terdiam menatap arah yang sama seperti arah tatapan gadis itu. Yeah! Tangan itu! Tangan gadis itu masih memegang tangan namja itu yang tadi ia larang untuk keluar. Gadis itu buru-buru melepas tangannya ketika menyadarinya.

“Maaf” ucapnya keluar dari ruangan itu meninggalkan namja yang masih terdiam ditempatnya.

Setelah beberapa saat mematung, namja itu akhirnya keluar dan menatap punggung gadis itu yang kian menghilang juga mengetahui alasan mengapa ia dilarang keluar tadi. Lalu ia menyadari sesuatu, pertanyaan yang daritadi ia tanyakan pada diri sendiri kenapa gadis itu bisa masuk ketoilet laki-laki.

“Otte?” Tanya seorang namja diikuti orang-orang yang sedari tadi bersamanya berjalan mendekati namja itu

“Bwo?”

“Uhm..Biar kulihat, apa ada tanda-tanda cinta didalam dirimu?” namja berkulit kecoklatan itu melihat-lihat wajah namja didepannya

“Apa? Apa maksdumu?”

“Gadis itu..Cantik kan?”

“Apa? jadi semua ini rencana kalian? Kalian memang gilaa!!”

“Ini untuk kebaikan mu, lagipula dia itu kaya juga cantik. Diacantik kan? Iya kan? Iya kan? Akui saja, apa tadi dia tersenyum padamu?”

“Ani..Wae?”

“Kau belum saja melihat senyumnya, kau pasti bisa langsung jatuh cinta padanya, Cuma senyum itu sangat sulit untuk dilihat” Jelas yuri

“Darimana kau tau?”

“Aigoo.. Apa sih yang yuri gak tau?”

“Serius Yul!”

“Aigoo.Aigoo..Raja mengamuk.. iya ku beritahu. Dari yeoja chinguku”

Ia berhenti sejenak dan membisikkan sesuatu ditelinga sahabatnya

“Apa kau mau tau namanya? Tiffany hwang , jurusan Vokal , kelas B” bisik namja itu

“Jja~ ayo kita pulang” ajak yuri tersenyum dan berjalan mendahului diikuti Sooyoung, Hyoyeon dan Yoona sedangkan namja bernama Kim taeyeon maih terpaku ditempatnya.

“Hyung..tae hyung tidak ikut? Dia masih diam ditempatnya tuh”

“Biarkan saja Yoong, nanti juga nyusul. Biasa, yang lagi jatuh cinta..Haha”

“Ah?! Ne”

+++

Kim Taeyeon berdiri ditempatnya ia berbalik setelah sadar beberapa saat dan tanpa sengaja melihat sign toilet perempuan dan lak-laki yang terganti.

‘Aish..Jeongmal’ gumamnya dan mengganti tanda itu kembali

‘Pantas saja gadis itu salah masuk’ rutuknya sambil mengganti tanda tersebut

‘Tunggu! Siapa namanya?’ gumamnya lagi pada diri sendiri dan berhenti sejenak setelah selesai menggantikan tanda itu.

“Tiffany hwang” ucapnya tersenyum dan berlari kecil menyusul teman-temannya.

 

Tbc

Otte? Otte? 
Oya..Ini ff genben, karena V thor keknya agak sulit buat ff yuri jadi V thor buat genben aja

Gpp kan? hahaha
ngebayanginnya akan lebih enak kalikk yaa

wkkwkk

yaudah deh

V thor pamit

Byeeeeeeeeeeeee~ 

Never Regret Because I Love You Part 12 [End]

Annyeonghaseo

Last Part

Enjoy it readers^^

 

#Keesokan harinya

Taeyeon membuka matanya dan meregangkan otot-ototnya yang terasa nyeri, ia melihat sekeliling ruangannya dan menangkap sosok seorang gadis yang masih dalam keadaan tidur dengan posisi yang membenamkan wajahnya dibalik ranjang beralas warna putih itu. Ia merapikan beberapa helai rambut gadis itu yang sedikit berantakan kemudian tersenyum.

“Kau sangat cantik walau sedang dalam keadaan tidur sekalipun”

“Engh” gadis itu terbangun dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan taeyeon sebelumnya, meregangkan otot

“Sudah bangun?”

“Hm? Ne..kau sudah bangun?”

“Sudah..beberapa saat yang lalu, kenapa kau tidak pulang? Tidur dengan posisi itu sangat tidak nyaman”

“Aku ingin merawatmu, ini juga sebagian dari kesalahanku lagipula kau juga pernah melakukannya”

“Aku? Apa? Apa yang kulakukan?”

“Kau pernah tidur disofa apartemenku”

“Ah itu.. masih mending sofa daripada kau tidur sambil duduk seperti ini?”

“Gwenchana”

Klek..suara pintu terbuka pertanda ada yang memasuki ruangan itu sekaligus menghentikan kegiatan taeyeon dan tiffany.

“Taeyeon-ah”

“Ah..Appa..omma”
“Annyeonghaseo” ucap tiffany sopan dan membungkukkan badannya

“Ne..Otte? bagaimana keadaanmu?” Tanya Mrs.Kim

“Aku baik-baik saja..haha..tuh obatnya” ucap taeyeon menunjuk tiffany sedangkan yang ditunjuk hanya tersenyum

“Ah..Fany-ah..kau boleh pulang..kami akan merawatnya. Pulanglah dulu, mandi dan beristirahatlah”

“Ah..Ne..imo..kalau begitu saya pamit. Paman saya pamit yaa?!” ucap tiffany sopan

“Ne..Josimhae”

“Eh..eh..eh..eh..” ucap taeyeon menghentikan tiffany yang hampir pergi

“Ada apa?”

“Sini..Sini..Belum” ucap taeyeon menunjuk pipi kanannya

“Aigoo..” tiffany berjalan mendekati taeyeon dan mencium singkat pipi kanannya dan berbisik “Aku akan kembali nanti malam”

Taeyeon hanya tersenyum dan membiarkan sosok itu hilang dari hadapannya.

“Taeyeon-ah..makanlah..omma bawa sarapan untukmu”

“Ne..” “Omma?”

“Hm?”

“Otte?”

“Bwo?”

“Bagaimana menurut omma?”

“Bagaimana apanya? Bicara yang jelas tae”
“Aku akan melamar tiffany..Otte? Appa otte?”

“Hm..Omma sih setuju-setuju saja. Tiffany gadis yang baik dan pintar, dia juga sangat cantik dan manis. Omma suka..hahaha” ucap Mrs.Kim membayangkan calon menantunya

“Bagaimana dengan appa? Otte? Otte?”

“Yang terpenting adalah kebahagiaanmu.. Appa setuju apapun keputusanmu”

“Jinja?! YEYYY!! Gomawo appa, gomawo omma.. saranghae” girang taeyeon

“Geundae tae..Kau harus bicarakan dengan orangtua tiffany dulu”

“Ah..Ne..aku lupa..Geurae.. aku akan menghubunginya”

+++

Taeyeon Pov

Aku mengambil I-phone 5 milikku setelah menyelesaikan sarapanku dan memaksa kedua orangtuaku untuk pulang dengan melakukan berbagai cara untuk memastikan kalau aku baik-baik saja dan merekapun akhirnya menurutinya..hahaha.. ‘karena aku punya rencana besar malam ini’ kemudian aku mengirim sebuah pesan

 

To : Tiffany~

Fany-ah..aku minta nomor telepon ayahmu..

Send

 

From : Tiffany~

Untuk apa? 05082013

 

To : Tiffany

Ada urusan bisnis sesama lelaki^^

Send

 

Aku segera menekan tombol call kenomor yang baru dikirim tiffany.

“Hello?” sambut suara pria paruh baya disebrang sana

“Hello? Are you Mr.hwang?”

“Yes, I am. Who is talking?”

“I am Kim taeyeon”

“Kim taeyeon? Who is kim taeyeon?”

“Sorry sir.. But I am your daughter’s boyfriend”

“What? My daughter’s boyfriend? stephanie’s Boyfriend?”

“Yes, I am sir”

“Stephanie has boyfriend??”

“Yes, she has. We just know each other not so long ago”

“Ah..I see. So, what is your purpose for calling me?”

“I am going to propose your daughter”

“Whatt???!!”

“I know I’m very rude..But I really love your daughter, I do love her and I am serious”

“Are you serious?”

“Yes, I am. I wish to ask your permission first, sir”

“Hm.. I will think about it later. And find your answer through Stephanie”

“Okay..Thank you sir.. I am waiting for your good news”

“Okay..”

“Once more, thanks sir”

“No problem”

Tut..tut..tut.. sambungan telepon putus

‘Jadi atau tidak aku tetap harus mempersiapkannya’ gumam taeyeon

Calling Yuri..

“Yoboseo?”

“Yoboseo?”

“Belikan aku cincin”

“Bwo? untuk apa?”

“Untuk melamar tiffany”

“Dae?”

“Bantu aku mempersiapkannya”

“Dimana?”

“Dirumah sakit”

“Apa kau sudah gila?”

“Aku memang gila berhenti mengoceh dan bantu aku, turuti saja..sudah yaa..Bye..thanks anyway”

Klik..Taeyeon mengakhiri sambungan teleponnya.

Calling Jessica

“Yoboseo?”

“Yoboseo?”

“Belikan aku mawar pink”

“Bwo? untuk apa?”

“Untuk melamar tiffany”

“Dae?”

“Bantu aku mempersiapkannya”

“Dimana?”

“Dirumah sakit”

“Apa kau sudah gila?”

”Aku memang gila.. bantu aku yaa.. see you soon..Bye..Thanks anyway”

Klik..taeyeon mengakhiri sambungan telepon lagi untuk kedua kalinya.

‘Aku serius! Aku akan berusaha!’

+++

“Hello?”

“Daddy?”

“Yes?”

“Dae?”

“What?”

“Uhm..Yes.. I do”

“Dae? Tell him Yes? Daddy approve it?”

“What do you mean dad?”

“Ask him?”

“Uhmm..Okay.. I understand”

“Okay..”

“Okay..”

“Take care daddy..Bye”

+++

#Malam harinya

Tiffany berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruang rawat taeyeon. Ketika ia sampai didepan pintu, tanpa ragu dan dengan cepat ia membukanya.

“Apa yang kau katakan pada ayahku??” Tanya tiffany langsung

Taeyeon yang masih berbaring mencoba mengubah posisinya “Apa kata ayahmu?” tanyanya

“Kau belum menjawab pertanyaanku kim taeyeon?”

“Aku akan menjawabnya setelah kau menjawab pertanyaanku..Apa kata ayahmu?”

“Daddy bilang ia setuju.. maksudnya apa?”

Taeyeon terdiam sejenak mencoba mengerti dan sedikit tidak percaya dengan jawaban appa tiffany setelah menyaring kata-kata tiffany barusan. Ia kemudian menatap tiffany dan tersenyum penuh arti.

“Bwoya?” Tanya tiffany masih bingung

Taeyeon kemudian memberikannya seikat bunga mawar pink, tentu saja bunga itu hasil pembelian Jessica. Tiffany masih menatapnya bingung. Taeyeon kemudian berlutut dihadapan tiffany dan membuat tiffany tambah bingung dan terkejut.

“Bwoya? Apa yang kau lakukan?” ucap tiffany sedikit panik

Taeyeon hanya tersenyum kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil yang tentu saja hasil pembelian yuri dan membukanya. Tiffany tidak menatap taeyeon, ia sibuk menatap sekitar karena takut ada yang melihat sehingga ia tidak tahu apa yang dilakukan taeyeon dan ketika dia berbalik menatap taeyeon dengan rencana untuk menyuruhnya berdiri. Hadiah yang ia dapat….

“Will you marry me?” ungkap taeyeon sungguh-sungguh dan menatap kedua mata tiffany

Tiffany terdiam “Aku…”

“Aku janji akan selalu menjagamu, melindungimu, membangunkanmu, membeli sarapan untukmu, mencuci piring, bekerja dengan baik untuk masa depan kita, menjadi ayah yang baik untuk anak kita nantinya dan aku akan mencintaimu seumur hidupku..”

“Dan aku akan selalu ada untuk mu, menggunakan waktuku untuk menemani mu, berada didekatmu, memelukmu ketika kau merasa takut, memegang tangan mu ketika kau merasa gugup atau khawatir dan aku akan duduk dikursi bersamamu menyaksikan cucu kita tumbuh, aku janji selamanya aku akan-“

“Tae~” panggil tiffany menghentikan bicara taeyeon

“Hm?”

“Apa kau tau?” Tanya tiffany yang membuat taeyeon tegang dan takut akan ditolak

“A..apa?”

“Lamaranmu sungguh panjang..” ucapnya dan tertawa kecil

“Aku tidak yakin kau bisa melakukan itu semuanya” sambung tiffany

“Aku janji, aku akan berusaha-“ tiffany membungkukkan badannya untuk mencium bibir taeyeon

“Sejak kapan kau menjadi begitu cerewet?” ucap tiffany tersenyum

“Sejak aku mencintaimu” jawab taeyeon yang juga tersenyum

“Jadi..jawabannya?” Tanya taeyeon lagi

“Yes!” ucap tiffany dan taeyeonpun memasangkan cincinnya dan memeluknya

“Ohyaa..Appa mu sudah setuju juga” kata taeyeon dan memberikan wink kepada tiffany

Beberapa hari setelah taeyeon keluar dari Rumah sakit, merekapun menikah.

The End

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Nah..Begitulah ceritanya nak”

“Ah..Jadi begitu yaa?”

“Ne..”

Ceklek pintu kamar anak itu dibuka

“Hyunie sayang..kenapa belum tidur? Ini sudah malam sayang” ucap seorang perempuan cantik yang masuk kepada anak yang umurnya kira-kira baru 4 tahun

“Hyunie..tadi mendengar cerita appa,omma”

Yeoja itu menatap namja didepannya tak percaya.

“Yasudah..sudah selesai kan? Sekarang hyunie tidur yaa?!”

“Ne..omma” ucap gadis kecil itu mencium pipi ayah dan ibunya

Ibunya menyelimuti gadis kecil itu kemudian mencium keningnya dan keluar dari kamar itu diikuti suaminya.

“Aku tak percaya..Apa kau benar-benar menceritakannya..Lagi?”  kata Yeoja itu setelah keluar dari kamar anaknya dan berjalan menuju kamarnya

“Menurutmu?” ucap namja itu tersenyum

“Bagaimana mungkin kau menceritakannya cerita yang sama setiap malam? Apa kau gila?” Tanya perempuan itu lagi setelah sampai dikamar mereka

“Aku memang gila, kau baru tau yaa?” ucap namja itu menggodanya

“Cih..aku heran kenapa aku bisa menikahimu”

“Ah..jangan gitu donk sayang” taeyeon memeluk tiffany dari belakang

“Mm..Hyunie apakah ia pernah bertanya kenapa kau selalu menceritakannya cerita yang sama?”
“Aniya..” jawab taeyeon menutup matanya menikmati aroma tubuh istrinya

“Jinja?”

“Ne..dia hanya bertanya kenapa aku menikahimu”

“Lalu? Apa yang kau jawab”

“Tentu saja aku menjawab karena aku mencintaimu”

Tiffany tersenyum

“Tapi..dia malah bertanya lagi..”

“Apa?” tiffany menatap wajah suaminya yang berada dibahu kirinya

“Appa, cinta itu apa? tanyanya seperti itu”

“Hahaha” Tiffany tertawa mendengar ucapan yang dilontarkan suaminya

“Fany-ah..”

“Hm?”

“Apa kau tau?”

“Apa?”

“Kau sangat berharga bagiku dan tentu saja hyunie”

“Ara..gomawoyo”

“Aku mencintaimu”

“Nado”

Dan bibir itupun bersentuhan, sebuah ciuman hangat yang penuh cinta.

“Fany-ah..Hyunie sudah besar yaa?”

“Benar juga”

“Hyunie anak yang pandai”

“Ne”

“Apa dia merasa kesepian yaa?”

“Entahlah..Wae?”

“Apa kita harus memberikannya adik?”

“YAA!!”

Aku tiffany hwang, awalnya hanyalah seorang gadis biasa yang tidak layak untuk dimiliki. Tetapi berkat namja itu,aku menjadi berharga, sangat berharga. Aku menyesalinya, menyesali pertemuan kami awalnya, tetapi untuk apa kita sesali? Jika seseorang itu benar-benar tulus dan rela melakukan semuanya untukmu? Kau malah harus mensyukurinya bukan? Dengan memiliki keluarga kecil ini, aku merasa aku adalah yeoja paling beruntung dan bahagia didunia ini. Seorang suami bernama Kim Taeyeon dan seorang anak bernama Kim Seohyun. Mereka adalah anugrah dan malaikatku. Aku bersyukur memiliki meraka dan aku mencintai mereka~
“Hello?”
“Hello? Honey?”
“Daddy?”
“Are you really have a boyfriend?
“Dae?”
“Do you love him?”
“What?”
“Answer me Stephanie”
“Uhm..Yes.. I do”
“Okay then..tell him yes.. I approve it”
“Dae? Tell him Yes? Daddy approve it?”
“Yes”
“What do you mean dad?”
“Ask your boyfriend”
“Ask him?”
“Uhmm..Okay.. I understand”
“Great..take care honey…bye”
“Take care daddy..Bye”

The End

 

 

 

 

 

 Happy ending^^ hahaha
Selamat menunggu~